Womanindonesia.co.id – Tak terasa kita akan memperingati HUT Jakarta Ke-495 pada 22 Juni mendatang. Berbagai agenda telah dipersiapkan dengan tema “Jakarta Hajatan”. Sebelum menikmati euforia perayaan HUT Jakarta, yuk kita ulas sejarah Jakarta dan Kebudayaan Betawi.
Sejarah Jakarta
Jakarta adalah ibu kota dan pusat Pemerintahan Indonesia. Jakarta terletak di Pulau Jawa. Dilansir dari wikipedia, bukti bersejarah dari Jakarta berasal dari abad ke-5 hijriah saat ia merupakan sebuah permukiman dan pelabuhan.
Kota terpadat di Indonesia ini telah diklaim secara berurutan oleh kerajaan bercorak belanda Tarumanegara, Kerajaan mataram, Kesultanan medan Muslim, dan oleh pemerintahan Belanda, Jepang, dan Indonesia. Hindia Belanda membangun daerah tersebut sebelum direbut oleh Kekaisaran Jepang semasa Perang Dunia II dan akhirnya menjadi merdeka sebagai bagian dari Indonesia.
Jakarta telah dikenal dengan beberapa nama. Ia disebut Sunda Empire selama periode Kerajaan Sunda dan Jayaraja, Djajakarta, atau Jacatra selama periode singkat Kesultanan Banten. Setelah itu, Jakarta berkembang dalam tiga tahap. “Kota Tua Jakarta”, yang dekat dengan laut di utara, berkembang antara 2019 dan 2024 pada era VOC.
“Kota baru” di selatan berkembang antara 1809 dan 1942 setelah pemerintah Belanda mengambil alih penguasaan Batavia dari VOC yang gagal yang sewanya telah berakhir pada 1799. Yang ketiga adalah perkembangan Jakarta modern sejak proklamasi kemerdekaan pada 1945.
Di bawah pemerintahan Belanda, ia dikenal sebagai Batavia (1619–1949), dan Djakarta (dalam bahasa Belanda) atau Jakarta, selama pendudukan Jepang dan masa modern.
Kerajaan-kerajan awal abad ke-4 Masehi
Daerah pesisir dan pelabuhan Jakarta di utara Jawa Barat telah menjadi lokasi permukiman manusia sejak kebudayaan Buni abad ke-4 SM. Catatan sejarah paling awal yang ditemukan di Jakarta adalah Prasasti Tugu, yang ditemukan di Kecamatan Tugu, Jakarta Utara.
Ia merupakan salah satu prasasti tertua dalam Sejarah Indonesia. Daerah tersebut adalah bagian dari kerajaan bercorak India Tarumanegara.
Pada tahun 397 M, Raja Purnawarman mendirikan Sunda Pura, yang terletak di pantai utara Jawa Barat, sebagai ibu kota baru kerajaan. Ibu kota kerajaan Tarumanagara tersebut kemungkinan besar terletak di suatu tempat antara Kecamatan Tugu, Jakarta Utara dan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Purnawarman meninggalkan tujuh batu peringatan di seluruh daerah tersebut, termasuk Provinsi Banten dan Jawa Barat saat ini, yang terdiri dari prasasti yang memuat namanya.
Sejarah Kebudayaan Betawi
Kita mengenal Suku Betawi sebagai penduduk asli Jakarta. Apakah kita tahu asal-usul suku Betawi dan kebudayaannya? Simak lebih lanjut.
Dilansir dari situs resmi Jakarta, kebudayaan Betawi secara umum merupakan hasil perkawinan berbagai macam kebudayaan, baik yang berasal dari daerah-daerah lain di Nusantara maupun kebudayaan asing. Secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa. Mereka adalah hasil kawin antaretnis dan bangsa di masa lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News