Womanindonesia.co.id – Setiap tahunnya masyarakat Indonesia memperingati Hari Tani Nasional pada tanggal 24 September. Presiden Soekarno pertama kali menetapkan Hari Tani Nasional dengan menerbitkan Keppres No 169/1963.
Keppres ini ditetapkan untuk mengenang terbitnya UU No 5/1960 tentang pokok-pokok Agraria (UUPA) yang mengamanatkan pelaksanaan reforma agraria.
Hari Tani Nasional sendiri merupakan bentuk peringatan untuk mengenang sejarah para petani serta membebaskannya dari penderitaan. Hasil pertanian Indonesia menjadi aset vital dalam perekonomian nasional. Sebagai negara agraris sebenarnya Indonesia dapat memaksimalkan potensi pertanian tersebut dengan baik. Produk dan komoditas pertanian tanah air pun tidak kalah bersaing dengan hasil pertanian negara lainnya.
Lantas, apa saja produk unggulan pertanian Indonesia? Simak berikut ini:
Tembakau
Berdasarkan catatan dari BPS, terdapat beberapa negara yang masih sering melakukan impor tembakau dari Indonesia. Beberapa negaranya adalah Amerika, Sri Lanka, Belgia, Belanda, serta Republik Dominika.
Amerika Serikat mengimpor 2.827,3 ton tembakau, Sri Lanka mengimpor 1.086 ton, Belgia mengimpor 992,7 ton, Belanda mengimpor 871,8 ton, serta Republik Dominika mengimpor 753,3 ton di tahun 2017 silam.
Hal ini membuktikan bahwa tembau menjadi produk unggulan Indonesia.
Kopi
Selain tembakau, primadona ekspor hasil pertanian Indonesia lainnya adalah kopi. Banyaknya perkebunan kopi di tanah air dan iklim yang mendukung, membuat Indonesia menjadi negara ketiga produsen kopi terbesar di dunia setelah Brasil dan Vietnam. Kopi Indonesia memiliki banyak jenis yang diminati pasar luar negeri, di antaranya adalah robusta, arabika, gayo dan jenis lainnya.
Salah satu yang paling digemari dan memiliki harga yang cukup bersaing adalah kopi luwak. Kementerian Pertanian melansi bahwa produksi kopi nasional mencapai angka 630 ribu ton per tahunnya. Negara yang menjadi tujuan ekspor kopi terbesar adalah Amerika Serikat, disusul kemudian negara-negara di ASEAN, Iran, dan negara-negara di jazirah Arab.
Beras
Masyarakat luas kerap kali melihat bahwa negara kita hanya mampu mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan pangan. Tahukah Anda, disamping itu Indonesia juga mengimpor beras ke beberapa negara di dunia. Hal ini memang tanpa alasan, dari total produksi beras dunia yang sebesar 744 juta ton, hampir 10%-nya berasal dari negara kita. Sebesar 70.7 juta ton.
Nilai ekspor hasil pertanian Indonesia berupa beras ini mengalami peningkatan di tahun 2017 lalu dari sebelumnya hanya 81.28 ton menjadi 3.433 ton. Untuk jenis beras yang diekspor adalah beras premium. Adapun negara yang menjadi langganan ekspor beras Indonesia antara lain Malaysia, Brunei, Singapura, Australia, Amerika Serikat hingga beberapa negara Eropa seperti Jerman, Italia, dan Belgia.
Sayur dan Buah
Ada banyak sayuran yang diekspor ke luar negeri. Beberapa diantaranya adalah kubis, sawi, bunga kol, dan 77 jenis sayuran lainnya. Sedangkan buah yang diekspor adalah kelapa, manggis, pisang, serta ada 176 jenis buah lainnya.
Untuk komoditas sayur dan buah, Indonesia sudah melakukan ekspor ke 29 negara. Dari 29 negara tersebut, China, Jepang, dan Malaysia sudah menjadi 3 negara terbesar yang melakukan impor buah pisang dari Indonesia.
Tanaman Obat Aromatik dan Rempah-rempah
Tanaman obat yang biasanya diekspor oleh Indonesia adalah jahe, kunyit, minyak atsiri, lada, vanili, kayu manis, pala, serta cengkeh.
Komoditas lainnya yang tak kalah diperhitungkan adalah rempah-rempah. Jika melihat dari sisi sejarah, rempah-rempah Indonesia sudah dikenal luas di dunia sejak dahulu yang dibawa melalui perantara pedagang asing dari Portugis, Spanyol, dan Belanda ke berbagai penjuru dunia. Wilayah Indonesia Timur adalah daerah penghasil rempah-rempah terbaik Indonesia hingga saat ini.
Beberapa negara pengimpor tanaman obat aromatik serta rempah-rempah dari Indonesia adalah Pakistan, Thailand, Amerika Serikat, India, Vietnam, Singapura, Belanda, China, Bangladesh, Jerman, serta negara-negara lainnya.
Itulah daftar komoditi pertanian Indonesia yang diekspor ke luar negeri. Yuk, cintai hasil bumi kita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News