Womanindonesia.co.id – Hari Penyandang Disabilitas Internasional atau Hari Difable Internasional jatuh pada tanggal 3 Desember 2022. Hari Difable Internasional diperingati bertujuan untuk memperjuangkan hak dan kesejahteraan para penyandang disabilitas di segala bidang.
Dalam rangka memperingati Hari Penyandang Disabilitas Internasional 2022 Johnson & Johnson Indonesia menggelar Year End Media Gathering 2022 di kawasan Senayan Jakarta, Kamis (15/12).
Dalam presentasinya, Ratnawati Founder Precious One, Social Impact Enterpreneur menjelaskan lebih dalam terkait disabilitas dan bagaimana cara berkomunikasi dengan mereka. Simak artikel lebih lanjut.
Penyebab Disabilitas
Disabilitas atau difable adalah istilah yang meliputi gangguan, keterbatasan aktivitas, dan pembatasan partisipasi.
Gangguan adalah sebuah masalah pada fungsi tubuh atau strukturnya; suatu pembatasan kegiatan adalah kesulitan yang dihadapi oleh individu dalam melaksanakan tugas atau tindakan, sedangkan pembatasan partisipasi merupakan masalah yang dialami oleh individu dalam keterlibatan dalam situasi kehidupan.
Jadi disabilitas adalah sebuah fenomena kompleks, yang mencerminkan interaksi antara ciri dari tubuh seseorang dan ciri dari masyarakat tempat dia tinggal.
Penyandang Disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif berdasarkan kesamaan hak.
Hak yang dimaksud tertuang dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2011 Tentang Pengesahan Hak-Hak Penyandang Disabilitas.
Ratnawati menjelaskan beberapa penyebab disabilitas yaitu faktor genetik, pemberian obat tidak tepat, virus, dan kecelakaan.
Cara Berkomunikasi dengan Penyandang Disabilitas
1. Disabilitas Fisik
Penyandang disabilitas fisik mengalami keterbatasan akibat gangguan pada fungsi tubuh. Cacat dapat muncul sejak lahir atau akibat kecelakaan, penyakit, atau efek samping dari pengobatan medis. Beberapa jenisnya antara lain lumpuh, kehilangan anggota tubuh akibat amputasi, dan cerebral palsy.
“Disabilitas fisik membutuhkan alat bantu seperti tongkat, kaki palsu, kursi roda dll. Jika bertemu dengan disabilitas fisik berikan prioritas untuk menggunakan fasilitas umum, tawarkan bantuan jika dia sendirian dan jaga ekspresi kita,” kata Ratnawati.
2. Disabilitas Sensorik
Disabilitas sensorik adalah keterbatasan fungsi panca indra. Yang termasuk jenis disabilitas ini, antara lain disabilitas wicara, rungu, dan netra.
Untuk membantu penyandang disabilitas netra, Anda perlu mempelajari cara khusus berinteraksi dengan mereka. Ketahuilah jenis sentuhan dan nada bicara yang bisa Anda gunakan untuk berkomunikasi.
Selain itu, sebelum membantu mereka, Anda juga perlu bertanya terlebih dahulu apakah mereka memang membutuhkan bantuan Anda atau tidak.
Untuk berinteraksi dengan penyandang disabilitas wicara, rungu, atau rungu wicara, Anda membutuhkan keahlian dalam menggunakan bahasa isyarat. Sebaiknya Anda berbicara dengan tempo lebih lambat agar lebih mudah dimengerti.
“Cara teman netra belajar mereka menghafal braille dan meraba untuk mengenal bentuk. Mereka membutuhkan alat bantu dengar dan memegang tongkat,” kata Ratnawati.
Bagaimana jika bertemu dengan teman disabilitas sensorik?
- sentuh pundak untuk menyapa
- jika ingin membantu dia, biarkan dia yang memegang tangan kita
- jangan memegang tongkat dia
- jika anda bersama dia, informasikan apa yang ada di sekeliling Anda
- berbicara dengan berhadapan muka
- bicara dengan mulut terbuka lebar dan pelan
- tulis dengan bahasa sederhana jika anda tidak bisa bahasa isyarat
atau menggunakan aplikasi live transcribe, pengubah audio menjadi teks
3. Disabilitas intelektual
Disabilitas intelektual dapat ditandai dengan tingkat IQ di bawah standar rata-rata, kesulitan memproses informasi, dan keterbatasan dalam berkomunikasi, bersosialisasi, dan kepekaan terhadap lingkungan. Beberapa jenis disabilitas intelektual adalah down syndrome dan keterlambatan tumbuh kembang.
Jika bertemu teman dengan disabilitas intelektual dan autisme
- tersenyum
- jangan tinggalkan sendirian, libatkan jika ada kegiatan
- bisa ajak komunikasi, jika kondisi memungkinkan
- beri apresiasi/motivasi
- jangan memberikan sembarang makanan karena perlu diet
- komunikasi dengan kata yang umum dan panggil nama
- hindari kebisingan, sentuhan, aroma menyengat atau cahaya, karena biasanya mereka sensitif
tatap mata secukupnya - sabar menunggu dia menjawab
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News