Hari Difabel Internasional bertujuan untuk mengembangkan wawasan masyarakat akan persoalan-persoalan yang terjadi berkaitan dengan kehidupan para penyandang disabilitas dan memberikan dukungan untuk meningkatkan martabat, hak, dan kesejahteraan para penyandang disabilitas intelektual.
Womanindonesia.co.id – Hari Penyandang Cacat Internasional atau disebut juga Hari Difabel Internasional (International Day of Persons with Disablities IDPD) diperingati pada tanggal 3 Desember Setiap tahunnya.
Peringatan ini bertujuan untuk mengembangkan wawasan masyarakat akan persoalan-persoalan yang terjadi berkaitan dengan kehidupan para penyandang disabilitas dan memberikan dukungan untuk meningkatkan martabat, hak, dan kesejahteraan para penyandang disabilitas intelektual.
Disabilitas adalah masalah kesehatan masyarakat global. Ini mempengaruhi satu dari tujuh orang di seluruh dunia. Setiap orang kemungkinan akan mengalami kecacatan pada suatu saat dalam hidup.
Disabilitas juga merupakan masalah hak asasi manusia. Penyandang disabilitas adalah salah satu orang yang paling terdiskriminasi di dunia, sering mengalami kekerasan, prasangka dan penolakan otonomi serta menghadapi hambatan untuk perawatan.
Disabilitas adalah prioritas pembangunan memiliki prevalensi yang lebih tinggi di negara-negara berpenghasilan rendah dan disabilitas serta kemiskinan saling memperkuat satu sama lain.
Sejarah Hari Hari Difabel Internasional
Hari Difabel Internasional diproklamirkan oleh Majelis Umum PBB pada tahun 1992. Hari ini bertujuan untuk mempromosikan hak dan kesejahteraan penyandang disabilitas disemua bidang masyarakat dan pembangunan.
Sebelumnya berawal dari sejarah kelam para penyandang disabilitas di Eropa, keberadaan mereka tidak mendapat pengakuan secara nasional maupun internasional. Berangkat pada persoalan tersebut, pada tahun 1970, pemerintah Inggris mengesahkan Undang-undang Orang Sakit Kronis dan Penyandang Disabilitas.
Undang undang ini berisi pengakuan hak-hak penyandang disabilitas. Khususnya bantuan kesejahteraan, perumahan, dan hak kak setara atas fasilitas berupa rekresasi dan pendidikan.
Pada 1983 hingga 1992, The United Nations Decade of Disabled Person pun diadakan untuk memotivasi pemerintah dan organisasi global. Tujuannya berinisiatif mengambil langkah guna meningkatkan aspek kehidupan para difabel di seantero dunia.
Dalam perkembangannya, pada bulan Desember tahun 2006, PBB menggelar Konvensi Hak- hak Penyandang Disabilitas atau Convention on the Rights of Persons with Disabilities. Karena itulah setiap tanggal 3 Desember, selalu diperingati sebagai Hari Disabilitas Internasional.
Pada 18 Desember 2007, Majelis Umum PBB mengubah nama International Day of Disabled Persons menjadi International Day of Person with Disabilites atau kita sebut Hari Difabel Internasional. Nama baru ini pun digunakan sejak 2008 hingga saat ini.
Peringatan International Day of Disabled Persons 2021
Pada Hari ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bergabung dengan mitra lain di seluruh dunia untuk merayakan hari Hari Difabel Internasional untuk semua.
Lebih dari 1 miliar orang mengalami kecacatan, dan angka ini diperkirakan akan meningkat, sebagian karena penuaan populasi dan peningkatan prevalensi penyakit tidak menular. Meskipun demikian, hanya sedikit negara yang memiliki mekanisme yang memadai untuk menanggapi sepenuhnya prioritas dan persyaratan kesehatan penyandang disabilitas.
Sementara disabilitas berkorelasi dengan ketidakberuntungan, tidak semua penyandang disabilitas sama-sama dirugikan. Banyak tergantung pada konteks di mana mereka tinggal, dan apakah mereka memiliki akses yang sama terhadap kesehatan, pendidikan dan pekerjaan, antara lain.
Ketika pemerintah dan komunitas internasional terus memerangi pandemi COVID-19, dan memetakan arah ke depan, inklusi disabilitas menjadi penting untuk perencanaan, pengembangan, dan pengambilan keputusan sistem kesehatan. Sistem kesehatan yang kuat dan efektif mendukung manajemen kedaruratan kesehatan yang kuat.
WHO berkomitmen untuk mendukung Negara Anggota dan mitra pembangunan untuk memenuhi komitmen mereka untuk tidak meninggalkan siapa pun, dengan menangani inklusi disabilitas di sektor kesehatan, termasuk sebagai bagian dari upaya kami untuk mengakhiri pandemi Covid-19.
Pesan Kunci
- Banyak dari kita akan mengalami kecacatan dalam hidup kita, terutama seiring bertambahnya usia
WHO berkomitmen untuk mendukung negara-negara untuk mewujudkan dunia di mana sistem kesehatan inklusif dan penyandang disabilitas dapat mencapai standar kesehatan setinggi mungkin. - Covid-19 telah mengakibatkan kerugian lebih lanjut dan peningkatan kerentanan bagi banyak penyandang disabilitas karena hambatan di sektor kesehatan dan sosial, termasuk sikap diskriminatif dan infrastruktur yang tidak dapat diakses.
- Membangun kembali dengan lebih baik membutuhkan penyandang disabilitas untuk menjadi pusat pengambilan keputusan sektor kesehatan, untuk memastikan hambatan ditangani secara inklusif dan tepat waktu.
- Inklusi disabilitas di bidang kesehatan bukan hanya hal yang benar untuk dilakukan, tetapi juga merupakan hal yang cerdas untuk dilakukan, karena secara langsung berkontribusi pada pencapaian prioritas kesehatan global dan nasional yang lebih luas.
Itulah penjelasan hari tentang Hari Difabel Internasional, sejarah dan tujuan dari peringatannya. Semoga bermanfaat!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News