Womanindonesia.co.id – Hari Museum Nasional diperingati setiap tahunnya pada tanggal 12 Oktober, tanggal tersebut berdasarkan ketetapan Musyawarah Museum se-Indonesia (MMI) di kota Malang, Jawa Timur pada 26-28 Mei 2015.
Sejarah Hari Museum Nasional
Sebelum kongres MMI, Indonesia tidak memiliki tanggal khusus untuk perayaan hari museum. Kemudian tersebutlah pencanangan Hari Museum Indonesia yang berawal dari kegiatan diskusi di Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, pada April 2015.
Pada kegiatan diskusi tersebut, diundang sejumlah narasumber, seperti kepala museum, pemerhati kebudayaan, pemerhati museum, komunitas, dosen, dan asosiasi museum. Masing-masing narasumber mengemukakan tanggal yang dianggap bersejarah bagi dunia permuseuman Indonesia.
Tanggal 12 Oktober dipilih karena bertepatan dengan Musyawarah Museum se-Indonesia (MMI) yang pertama di Yogyakarta pada tahun 1962. Dunia permuseuman di Indonesia pun akhirnya memiliki tanggal sendiri dalam perayaan hari museum yaitu tanggal 12 Oktober.
Peristiwa MMI dianggap sebagai peristiwa penting dalam dunia permuseuman Indonesia. Setelah 17 tahun Indonesia merdeka, perhatian terhadap perkembangan permuseuman Indonesia mulai menggeliat.
Salah satu bentuk perhatian itu adalah datangnya gagasan dari sejumlah tokoh, pendiri, dan pemerhati museum untuk menyelenggarakan Musyawarah Museum se-Indonesia (MMI) yang pertama pad 12-14 Oktober 1962 di Yogyakarta.
MMI pertama dihadiri sekitar 40 orang, yang terdiri dari unsur pimpinan dan tokoh museum, pemerhati, dan pecinta museum. Acara tersebut juga dihadiri oleh Drs. Moh. Amir Sutaarga yang dikenal sebagai ‘Bapak Permuseuman Indonesia’.
Dari kegiatan tersebut telah dihasilkan sejumlah resolusi penting yang menjadi tonggak sejarah museum di Indonesia. Sepuluh resolusi MMI pertama itu menjadi landasan kerja pemerintah dalam pembinaan dan pengembangan museum di Indonesia.
Sepuluh resolusi ini dinilai sangat kuat historisnya bagi kemajuan permuseuman di Indonesia. Berikut 10 resolusi dalam Musyawarah Museum Indonesia yang pertama:
1. Resolusi tentang perlunya undang-undang tentang permuseuman.
2. Resolusi pembentukan Badan Musyawarah Museum Indonesia.
3. Resolusi pembentukan National Committee of ICOM.
4. Resolusi mengenai desakan agar terutama Pemerintah meningkatkan pemberian bantuan kepada museum-museum yang telah ada.
5. Resolusi penambahan jumlah museum.
6. Resolusi agar diadakan Musyawarah Museum Seluruh Indonesia II pada tahun 1965 di Jakarta.
7. Resolusi tentang pembinaan dan pendidikan macam-macam tenaga museum, melalui kursus-kursus aplikasi, upgrading-courses dan menyokong pikiran pendirian suatu akademi dinas di bidang museologi.
8. Resolusi agar museologi masuk ke dalam kurikulum universitas.
9. Resolusi agar museum secara aktif berfungsi untuk kepentingan sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan agama.
10. Resolusi agar museum dijadikan alat penggalang persahabatan bangsa-bangsa serta membantu perkembangan kebudayaan dunia.
Sepuluh resolusi tersebut menunjukkan peristiwa MMI memiliki nilai sejarah yang penting bagi dunia permuseuman Indonesia.
Tips Mengajak Anak Ke Museum
1. Memilih transportasi
Menggunakan transportasi publik akan memberikan pengalaman tersendiri bagi anak. Mereka dapat berinteraksi dengan penumpang lain saat di perjalanan, atau hanya sekedar menikmati pemandangan.
Pertimbangan utama pemilihan transportasi adalah keamanan dan kenyamanan menggunakan kendaraan umum. Transportasi publik terutama kereta api telah berbenah untuk kenyamanan konsumen.
2. Melakukan survei tentang museum yang akan dikunjungi
Sebelum melakukan kunjungan ke museum, anda dapat berselancar di internet informasi mengenai museum untuk menimbulkan ketertarikan pada anak. Sebagai contoh, katakan pada anak bahwa museum yang akan dikunjungi merupakan situs warisan dunia, museum yang akan dikunjungi merupakan museum terlengkap se-Asia Tenggara.
Jika anak anda masih balita carilah informasi apakah tersedia fasilitas untuk pengunjung anak. Kalau tersedia fasilitas untuk anak minimal tempat bermain, selama perjalanan menuju museum, anda bisa katakan bahwa disana bisa melihat burung, monyet atau ada tempat bermain.
3. Temani dan jelaskan!
Rasa ingin tahu anak-anak memang tinggi. Apa saja bisa ditanya dan sebisa mungkin kita bisa menjawabnya. Nah, makanya di atas sudah Bubu Dita jelaskan betapa pentinya cari tahu soal museum yang dituju sebelumnya. Hehehe…
Meski anak-anak enggak bisa diam, mereka pada suatu titik bisa terpesona dengan koleksi museum. Nah, saat itulah Manteman Rumika bisa menjelaskan ke anak-anak tentang koleksi tersebut. Atau gandeng juga anak-anak untuk melihat suatu koleksi yang keren dan mereka belum melihatnya. Lalu jelaskanlah.
4. Berikan Kebebasan pada Anak
Tips terakhir, yaitu membiarkan anak bebas mengeksplorasi dan berjalan-jalan mengelilingi museum.
Kamu sebagai orang tua cukup mengawasi saja, dan usahakan untuk tidak memaksanya berhenti atau berdiam diri saja.
Sikap yang demikian malah akan membuat anak bosan dan mungkin enggan menjelajahi museum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News