Womanindonesia.co.id – Bulan Ramadhan hampir tiba. Dalam kalender nasional, Bulan Suci Ramadhan diawali menggunakan Puasa antara lepas 21 atau 22 Maret 2023. Hari ini adalah pekan ke 2 Maret, setidaknya 2 pekan lagi Puasa Ramadan dimulai bagi seluruh umat Islam dunia.
Jelang Bulan Ramadhan terdapat kenyataan yg kerap terjadi yakni kenaikan harga pangan.
Beberapa bahan pangan utama semakin tinggi harganya lantaran permintaan yg melonjak. Komoditas pangan tadi pada antaranya merupakan cabe, telur, ayam, daging, sampai minyak goreng.
Pemerintah jua melakukan monitoring harga utama pangan tadi. Kenaikan harga pangan jelang puasa sebagai fase pertama melonjaknya harga pangan setiap tahun menuju Ramadan.
Harga pangan akan naik terus, dari Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) harga tertingginya akan terjadi selalu dalam 3 hari menjelang Puasa.
Kenaikan harga itu terjadi lantaran permintaan warga yg tinggi menjelang Bulan Puasa.
Masyarakat akan berupaya membeli bahan kuliner buat stok pada rumah.
Fase ke 2 merupakan kenaikan harga pangan menjelang Lebaran, jua lantaran permintaan yg tinggi. Masyarakat akan berbondong-bondong membeli harga pangan buat menyambut Hari Raya Lebaran.
Kemudian fase ketiga merupakan selesainya Lebaran. Hal itu terjadi lantaran pasokan berdasarkan petani atau para pedagang minim.
Tetapi kali ini yg akan dibahas terlebih dahulu merupakan kenaikan harga bahan pangan menjelang Puasa. apabila Bulan Puasa jatuh dalam lepas 22 Maret 2023, berarti lebih kurang 2 minggu lagi. Kenaikan harga telah terlihat hari ini.
Terutama harga beras, cabe, & bawang. Hal itu lantaran pasokannya masih sangat tipis berdasarkan petani.
Kementerian Perdagangan sudah memantau harga kebutuhan beras, gula pasir, minyak goreng, daging ayam ras, telur ayam ras, bawang merah, kedelai, & tepung gandum pada semua Indonesia lewat Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP).
“Secara historis, menurut data inflasi DPS komoditi yg umumnya menaruh andil inflasi pada periode Puasa & Lebaran tahun 2019-2022 merupakan telur ayam ras, daging ayam ras, minyak goreng, bawang putih, bawang merah, cabe rawit, cabe merah, daging sapi,” istilah Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri.
Sementara buat pasokan yg belum bisa dipenuhi berdasarkan produksi pada negeri merupakan bawang putih. Kemendag sudah mendorong buat akselerasi realisasi impor sang pelaku bisnis sinkron rekomendasi produk hortikultura yg diterbitkan Kementan & diproses Indonesia National Single Window (INSW) supaya bisa direalisasikan segera.
Di sisi lain, belakangan ini hujan mengguyur poly wilayah pada Indonesia, terutama daerah sentral produsen bahan utama. Kementerian perdagangan menyampaikan beberapa komoditas yg pasokannya ditentukan sang faktor cuaca pada antaranya merupakan cabe & bawang merah.
Dalam catatan Kemendag pada 20 pasar induk dalam Maret 2023, homogen-homogen pasokan cabe seminggu terakhir sebanyak 326.000 ton per hari. Sedangkan bawang merah sebanyak 55,18 ton per hari pada bawah pasokan normal.
Menurunnya produksi cabe & bawang merah adalah dampak cuaca ekstrem yg terjadi sepanjang athun baru 2023. Khusus buat cabe diprediksi pusat dataran tinggi akan segera memasuki demam isu panen sebagai akibatnya pasokan dalam periode Puasa & Lebaran akan aman.
Meski begitu, Kemendag permanen memastikan ketersediaan bahan pangan menggunakan mendorong wilayah pusat produksi/wilayah surplus buat melakukan optimalisasi perdagangan antara daerah khususnya ke pusat konsumsi/wilayah defisit & BUMD Pangan.
Kemendag jua terus mengoptimalkan acara Gerai Maritim lewat tol laut, jembatan udara, & subsidi angkutan darat, sebagai akibatnya tersedia pasokan & stabilitas harga khususnya pada wilayah-wilayah daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) bisa terjaga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News