WomanIndonesia.co.id – Semua orang pasti pernah mengalami yang namanya stress namun, tak jarang diantara mereka merasa kalau sedang mengalami depresi. Nah, sebenarnya apakah stress dan depresi itu sama atau berbeda? Simak penjelasan berikut ini!
Stres adalah reaksi tubuh yang muncul saat seseorang menghadapi ancaman, tekanan, atau suatu perubahan. Stres juga dapat terjadi karena situasi atau pikiran yang membuat seseorang merasa putus asa, gugup, marah, atau bersemangat.
Stres adalah bagian alami dan penting dari kehidupan, tetapi apabila berat dan berlangsung lama dapat merusak kesehatan kita. Remaja bereaksi terhadap stres dengan cara yang berbeda-beda. Meskipun stress dapat membantu menjadi lebih waspada dan antisipasi ketika dibutuhkan, namun dapat juga menyebabkan gangguan emosional dan fisik.
Penyebab Stress
- Tidak memiliki pekerjaan
- Beban di tempat kerja
- Akan menjalani wawancara pekerjaan
- Tak kunjung hamil ketika sudah cukup lama menikah
- Khawatir tidak mampu merawat anak
- Bertengkar dengan pasangan
- Hubungan yang tidak baik dengan atasan
- Menjadi korban pelecehan
- Akan menikah atau bercerai
- Diusir dari rumah
- Menjalani proses peradilan
- Menderita suatu penyakit yang berat atau sulit disembuhkan.
Depresi adalah gangguan suasana hati (mood) yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam dan rasa tidak peduli. Semua orang pasti pernah merasa sedih atau murung. Seseorang dinyatakan mengalami depresi jika sudah 2 minggu merasa sedih, putus harapan, atau tidak berharga.
Depresi yang dibiarkan berlanjut dan tidak mendapatkan penanganan bisa menyebabkan terjadinya penurunan produktifitas kerja, gangguan hubungan sosial, hingga munculnya keinginan untuk bunuh diri.
Depresi bisa menyerang siapa saja, termasuk wanita. Depresi pada wanita sering dikaitkan dengan perubahan hormonal, termasuk menstruasi, kehamilan, setelah kehamilan, atau menopause. Namun, sampai saat ini belum ada penelitian yang memastikan penyebab lebih seringnya depresi terjadi pada perempuan.
Baca Juga Sering Marah dan Depresi Bisa Jadi Gejala Skizofrenia
Penyebab Depresi
Belum diketahui secara pasti sesuatu yang dapat menyebabkan depresi. Beberapa risiko yang dapat meningkatkan risiko dari gangguan ini adalah:
- Masalah biologis: Seseorang yang mengidap depresi kemungkinan mengalami perubahan fisik di otak.
- Gangguan kimia pada otak: Neurotransmitter adalah bahan kimia pada otak yang terbentuk secara alami dan disebut-sebut dapat berperan dalam depresi.
- Gangguan hormon: Perubahan atau gangguan pada keseimbangan hormon dapat memicu terjadinya depresi.
- Penyakit keturunan: Masalah depresi lebih berisiko terjadi pada seseorang dengan keluarga inti yang pernah mengidapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News