Womanindonesia.co.id – Future Minerals Forum (FMF) melalui Globe Newswire belum lama ini mengumumkan tentang Pertemuan Tingkat Menteri, yang akan diadakan pada tanggal 9-11 Januari 2024, bertempat di King Abdulaziz International Conference Center, Riyadh, Saudi Arabia.
Future Minerals Forum edisi ketiga kali ini akan memecahkan rekor kehadiran, yakni menghadrikan perwakilan dari delapan puluh negara.
Lebih dari empat puluh lima negara akan mengirimkan menterinya untuk mengambil bagian dalam diskusi dengan para pemangku kepentingan dalam pertemuan kali ini. Diskusi ini juga menghadirkan 20 organisasi resmi internasional, 30 organisasi non-pemerintah, dan 13 asosiasi bisnis.
Sebagai pertemuan tingkat tertinggi mengenai mineral di dunia, Meja Bundar mewakili titik balik bersejarah bagi sektor pertambangan dan logam global, kontribusi Wilayah Super yang membentang dari Afrika hingga Asia Barat dan Tengah, serta peran kepemimpinan Kerajaan Arab Saudi di sektor ini dan wilayah.
Ministerial Roundtable adalah inisiatif multi-pemangku kepentingan yang dipimpin pemerintah yang diciptakan oleh Arab Saudi untuk meningkatkan kerja sama internasional dalam memproduksi mineral penting yang terlibat dalam transformasi sektor energi.
Pertemuan ini diadakan berkaitan dengan sektor mineral dalam menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang didorong oleh meningkatnya permintaan mineral dan logam transisi energi, dimana semua negara berlomba untuk mengamankan rantai pasokan yang stabil.
Selain itu, Pertemuan Meja Bundar Tingkat Menteri mempromosikan pentingnya kolaborasi untuk mengatasi tantangan global yang diantisipasi ini.
Wakil Menteri Urusan Pertambangan, Khalid Al-Mudaifer, menyoroti bahwa jumlah menteri yang telah mengkonfirmasi kehadiran setiap perwakilan negara di Roundtable mencerminkan bobot politik dan ekonomi Kerajaan dan semakin pentingnya mineral dalam beberapa tahun terakhir, tingkat kehadiran ini menunjukkan bahwa Future Minerals Forum (FMF) telah memantapkan dirinya sebagai platform global terkemuka untuk membentuk masa depan mineral.
Dalam jumpa persnya Wakil Menteri Urusan Pertambangan, Khalid Al-Mudaifer menyatakan, “Representasi pemerintah tingkat tinggi, dari negara-negara yang memproduksi dan mengonsumsi mineral, berarti bahwa pemerintah di seluruh dunia kini sadar akan pentingnya mineral, seiring mereka berupaya mengamankan rantai pasokan yang dapat diandalkan. Hal ini terutama relevan dengan mineral strategis yang penting bagi program dan proyek transformasi energi, serta industri terkait.”
Dalam pertemuan roundtable ini akan mencakup berbagai diskusi mengenai persaingan yang terjadi di pasar logam tingkat internasional dan bagaimana menciptakan ruang bagi negara-negara lain, di tengah persaingan untuk mencapai kesepakatan di antara mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News