Eksperimen Sains menjadi salah satu bentuk stimulasi yang baik bagi tumbuh kembang anak.
Womanindonesia.co.id – Fisikawan yang terbesar sepanjang masa, Albert Einstein, ternyata menemukan berbagai teori penting bagi ilmu pengetahuan melalui berbagai eksperimen sains. Eksperimen sains ternyata juga merupakan salah satu bentuk stimulasi yang baik bagi tumbuh kembang anak.
Psikolog Anak dari Lembaga Terapan Psikologi Universitas Indonesia (UI) Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi, mengatakan ada beberapa aspek dalam tumbuh kembang anak, yaitu fisik (motorik), intelektual (kognitif), bahasa dan sosial emosi.
“Ada beberapa aspek tumbuh kembang anak yakni: Aspek phsycal yaitu pertumbuhan fisik; Aspek intelektual – kemampuan anak berfikir, berkreatifitas dan memecahkan problem yang dihadapi;
Aspek language – kemampuan anak memahami bahasa, mengungkapkan apa yang mereka rasakan dan pikirkan; dan Aspek emosi & sosial,” kata Vera dalam media talkshow Einstein Science Project (ESP) di Bangka, Jakarta, Kamis (4/8).
Aspek-aspek tumbuh kembang anak tersebut, kata Vera perlu didukung dengan berbagai stimulasi yang baik agar tumbuh kembang anak menjadi maksimal. Salah satu bentuk stimulasinya adalah eksperimen sains.
Eksperimen sains dapat membantu mengembangkan rasa ingin tahu, pemikiran kritis dan kemauan belajar. Selain itu, anak juga dapat belajar urutan, sistematisasi dan aturan.
“Ini penting bagi anak agar dapat menyampaikan urutan peristiwa, sebab-akibat dan memahami arahan orangtua dengan baik,” kata Vera.
Manfaat Eksperimen Sains
- Mengembangkan rasa ingin tahu, pemikiran kritis dan kemauan belajar
- Memberi kesempatan eksplorasi secara aman
- Memberi kesempatan untuk experiential learning dan discovery learning
- Belajar sequencing / urutan, sistematis dan aturan
- Melatih keterampilan motorik dan perilaku atau sikap belajar (konsentrasi, ketelitian, dan memahami intruksi)
- Latihan mengolah emosi (latihan sabar, atasi frustrasi, dan tidak mudah menyerah).
“Eksperimen sains juga memberi kesempatan untuk experiential learning & discovery learning pada anak. Belajar secara langsung/praktek dan menemukan hal-hal baru dalam eksperimen menjadi aktivitas belajar yang menyenangkan bagi anak,” jelas Vera.
Lebih lanjut Vera mengatakan, agar mendapatkan manfaat yang maksimal dari eksperimen sains, penting untuk memberikan eksperiemen yang variatif dengan tetap memastikan aktivitas itu interaktif bagi anak.
Selain itu, penting untuk memperhatikan multi-aspek dimana satu aktivitas dapat memberikan stimulasi pada lebih dari satu aspek sensoris, misalnya saat bersamaan anak mengamati, mendengar dan menyentuh saat melakukan eksperimen serta memicu experiential learning/hands-on.
“Aktivitas sains juga harus sesuai tahapan usia perkembangan anak. Dengan demikian, anak-anak akan terpacu secara fisik (motorik), intelektual (kognitif), bahasa dan sosial emosi,” lanjut Vera.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News