WomanIndonesia.co.id – Permasalahan gizi masih menjadi salah satu sorotan di Indonesia, salah satunya akibat kurangnya kebiasaan konsumsi pangan yang memenuhi gizi seimbang di berbagai rentang usia. Dari berbagai rentang usia yang ada, pemenuhan gizi pada anak balita mendapatkan perhatian yang sangat besar, mengingat merekalah yang akan menjadi generasi penerus bangsa di masa depan.
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018 menemukan bahwa tingkat stunting di Indonesia (30,8%) telah menurun dibandingkan tahun 2013 (37,2%). Di tahun ke-75 Indonesia merdeka, pemerintah terus memberikan perhatian penuh untuk memperbaiki situasi gizi anak bangsa, terutama dalam semangat pencapaian Indonesia Emas 2045.
Koordinator Penilaian Direktorat PAUD, Ditjen PAUD DIkdas dan Dikmen, Kemendikbud RI, Lestari K. Wardhani menuturkan bahwa kesehatan memiliki peran penting dalam mendukung pembelajaran anak di sekolah, terutama di usia dini seperti usia PAUD.
“Karenanya, kami sangat menghargai segala upaya kerja sama multipihak untuk memberikan edukasi positif bagi anak Indonesia demi terpenuhinya gizi seimbang sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dalam menghasilkan generasi maju,” kata Lestari beberapa dalam diskusi ‘Upaya Penguatan Edukasi Perilaku Gizi Seimbang untuk Anak pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru’ oleh Danone Indonesia baru-baru ini.
Peluncuran Lagu “Isi Piringku”
Untuk mendukung kebiasaan sehat anak, Danone Indonesia meluncurkan edukasi bagi anak melalui lagu “Isi Piringku” dalam diskusi ‘Upaya Penguatan Edukasi Perilaku Gizi Seimbang untuk Anak pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru’. Pada masa ketika anak-anak #BelajarDariRumah, lagu yang ditampilkan dengan visual dan tarian yang menarik ini dapat membantu proses belajar mengajar mengani konsep gizi seimbang pada anak.
Sebagai perusahaan yang memiliki perhatian pada pemenuhan gizi anak, Danone Indonesia telah berinisiatif untuk mendukung sosialisasi kampanye “Isi Piringku” Kementerian Kesehatan RI di berbagai daerah di Indonesia. Acuan penyajian porsi sekali makan dalam “Isi Piringku” merupakan panduan yang diinisiasi oleh Kemenkes RI pada tahun 2017 sebagai upaya menekan angka stunting di Indonesia.
Bekerjasama dengan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) – IPB, pada tahun yang sama Danone Indonesia menyusun dan memproduksi buku edukasi “Isi Piringku 4-6 Tahun” yang merupakan pedoman edukasi makan dan minum sekali saji untuk anak usia 4-6 tahun yang dapat digunakan oleh guru-guru PAUD untuk edukasi. Dukungan terhadap upaya mengajarkan konsep gizi seimbang “Isi Piringku” pada anak tidak berhenti di buku pedoman edukasi.
Sustainability Director Danone Indonesia Karyanto Wibowo mengatakan, untuk membawa program “Isi Piringku” selangkah lebih maju, Danone Indonesia meluncurkan lagu “Isi Piringku”.
“Lagu yang mengandung pesan akan pentingnya gizi seimbang seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, serta minum air dan susu, dan kebiasaan cuci tangan pakai sabun disajikan dalam irama dan lirik yang mudah diingat untuk dapat diajarkan oleh para guru dan orang tua kepada anak-anak,” ujarnya.
Lagu Sebagai Alat Pendidikan
Terkait dengan topik penggunaan lagu sebagai alat bantu proses pembelajaran kebiasaan sehat, Psikolog Anak juga Ketua Ikatan Psikolog Klinis Indonesia di wilayah Jakarta Anna Surti Ariani menjelaskan lagu merupakan salah satu alat pendidikan yang menyenangkan untuk anak, yang dapat membantu menanamkan kebiasaan baik, termasuk informasi pentingnya konsumsi makanan dan minuman bergizi dan menjaga kebersihan.
“Selain itu, adanya tarian yang menyertai lirik ini tidak hanya membantu anak mengingat isi lagu, tetapi juga membuat mereka bergerak. Hal ini sangat baik diterapkan selama anak belajar di rumah, supaya mereka tidak kurang gerak,” kata Anna.
Anna menambahkan, untuk mempermudah penyerapan konsep lagu yang edukatif, lagu tersebut dapat diputar secara berulang di saat yang paling relevan dengan isi lagu. Misalnya lagu “Isi Piringku” bisa diputarkan saat anak sedang makan, sehingga si kecil dapat melihat dan belajar secara langsung melalui makanan di piring mereka. “Di sini, guru, orang tua maupun pendamping anak memiliki peran besar dalam membimbing anak memahami isi lagu tersebut,” imbuhnya.
Kemudian Ahli Gizi dan Ketua Tim Ahli Pengembang Panduan “Isi Piringku” 4,5,6 yang dikembangkan oleh Danone Indonesia bersama dengan FEMA IPB, Adapun Prof Sri Anna Marliyati kembali mengingatkan, pengaruh kekurangan gizi pada usia dini tidak hanya akan menghambat perkembangan fisik, namun juga perkembangan kognitif anak. “Oleh sebab itu, pembelajaran mengenai nutrisi seimbang pada anak perlu dilakukan sejak dini,” ujarnya.
Selain itu, tidak seimbangnya asupan nutrisi dapat mempengaruhi kekuatan sistem imun tubuh anak, hal ini menjadi semakin penting terutama di masa-masa pandemi seperti saat ini. “Buku dan lagu “Isi Piringku 4-6 Tahun” dapat menjadi pedoman bagi orang tua untuk mengajari anak mengenai konsep makanan dan minuman yang mereka perlu konsumsi agar dapat tumbuh kembang dengan optimal,” katanya.
Danone Indonesia berharap melalui buku pedoman panduan makan dan minum saji untuk isi piring anak sehat, dapat mendorong ibu untuk lebih mengerti bagaimana pemenuhan asupan gizi yang diperlukan bagi anaknya. “Melalui buku pedoman panduan dan kini, lagu “Isi Piringku”, Danone Indonesia berharap dapat membantu orang tua maupun guru di sekolah untuk menanamkan kebiasaan sehat sejak dini terkait pemenuhan asupan gizi yang diperlukan bagi anak,” tutup Karyanto.
Program “Isi Piringku 4-6 Tahun” yang diinisiasi Danone Indonesia bersama para mitra telah diterapkan di 1.487 PAUD yang berlokasi di delapan provinsi di Indonesia: Banten, Yogyakarta, NTT, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta dan Bali, dengan total penerima manfaat sebanyak lebih dari 100.000 orang terbagi atas siswa, orang tua, dan guru PAUD. Pada tahun 2021, Danone Indonesia berencana akan memperluas cakupan program Isi Piringku menjadi 2.000 PAUD yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News