Womanindonesia.co.id – Eco Living saat ini mulai menjadi suatu kebutuhan masyarakat di era modern ini.
Pasalnya, konsep eco living ini diinginkan oleh masyarakat guna menapatkan hunian yang ramah lingkungan.
Perlu diketahui, konsep eco living ini memiliki filosofi yakni melindungi planet, mensupport kehidupan spesies lain dan menjaga keberlangsungan hidup manusia.
Hidup dalam masyarakat modern, beberapa aspek harus diperhatikan. Selain lokasi yang strategis dan aksesibilitas yang baik, konsep modern eco living juga semakin populer.
Eco Living adalah konsep hidup modern yang ramah lingkungan. Dengan desain rumah terbuka dan hemat energi, fokusnya adalah pada kesehatan dan kesejahteraan penghuninya.
Rumah yang mengusung tema eco living biasanya mengacu pada konsep rumah yang dibangun dengan memanfaatkan potensi alam semaksimal mungkin dan menerapkan gaya hidup berkelanjutan di dalamnya.
Selain itu, beberapa ahli menyatakan bahwa sebuah rumah dapat disebut ekologis atau ekologis jika rumah tersebut dapat menyesuaikan dengan kondisi dan lingkungannya.
Dengan kata lain, rumah dengan konsep ekologi tidak “merusak”, karena dibangun dengan material yang mampu menyelaraskan dengan alam.
Oleh karena itu, konsep eco living tidak boleh diterapkan sembarangan, namun selain tampilan rumah, konsep ini juga membutuhkan gaya hidup yang sama dari pemiliknya.
Jadi, sudah siap untuk mengusung rumah eco living? Jika iya, yuk simak kriteria rumah eco living di bawah ini.
1 Kriteria rumah eco living:
1. Banyak bukaan atau jendela
Tujuannya untuk menghemat konsumsi energi di dalam rumah dengan mengurangi jumlah bukaan atau jendela. Rumah dalam tema ini dirancang untuk menggunakan sumber energi alternatif seperti sinar matahari.
Bukaan rumah yang besar dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai penerangan alami dari pagi hingga sore hari. Selain itu, dilengkapi dengan panel surya yang menyerap sinar matahari dan kemudian mengubahnya menjadi listrik.
Dan juga, memiliki bukaan yang banyak dan besar juga bisa memicu kita mendapatkan pencahayaan alami, bukaan yang banyak juga berfungsi untuk menciptakan sirkulasi udara yang baik.
2. Punya Heigh Ceiling
Sesuai dengan prinsip hemat energi, penggunaan plafon yang tinggi pada rumah semacam itu bertujuan untuk mengurangi konsumsi listrik.
Membangun rumah dengan plafon yang tinggi bisa menjadi solusi terbaik untuk membuat rumah terasa sejuk dan nyaman meski tanpa AC atau AC.
Selain fakta bahwa arus bolak-balik membutuhkan banyak listrik, hal itu dapat berdampak negatif terhadap lingkungan.
3. Terdapat Ruang terbuka hijau
Kurangnya ruang hijau di perkotaan dapat memperburuk pemanasan global. Karenanya, kehadirannya di lingkungan rumah bisa menjadi irama penghijauan.
Selain menjaga lingkungan, hadirnya ruang hijau privat di rumah juga dapat menjamin sirkulasi udara yang baik. Oleh karena itu dapat menjadi tempat rekreasi bagi penghuninya dan juga berfungsi sebagai daerah resapan air.
4. Pengelolaan sampah yang baik
Sampah atau pengelolaan sampah yang tidak tepat seringkali menimbulkan dampak negatif yang merugikan lingkungan. Oleh karena itu diperlukan pembuangan dan perawatan yang tepat, mulai dari tempat terdekat yaitu rumah keluarga.
Rumah jenis ini harus dilengkapi dengan tempat penyimpanan sampah yang terbagi menjadi dua bagian untuk memisahkan sampah organik dan anorganik. Nantinya, sampah organik bisa diubah menjadi kompos, sedangkan sampah anorganik bisa diubah kembali menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Lalu apa sih sebenarnya eco living itu? Apa untungnya jika menerapkannya? Yuk simak lebih jelasnya di bawah ini
2 Apa itu eco living?
Filosofi eco living adalah melindungi alam secara keseluruhan. Kehidupan ekologis bertujuan untuk melestarikan, dan melindungi kehidupan lingkungan planet ini dengan mengakui keunikan berbagai ekosistem dan spesies lainnya.
Setiap biotope mendukung berbagai bentuk kehidupan. Sayangnya, aktivitas manusia mengancam biotop di seluruh dunia saat kita menyesuaikan planet kita dengan planet kita dan mempromosikan keunikan spesies kita dengan mengorbankan semua spesies lainnya.
Hal ini menyebabkan beban yang signifikan terhadap lingkungan. Selain itu, perubahan iklim juga sangat mungkin merusak ekosistem.
Banyak orang yang beranggapan bahwa desain rumah minimalis atau modern kontemporer merupakan pertanda rumah yang ramah lingkungan, padahal hal tersebut tidak sepenuhnya benar.
Banyak rumah desain minimalis dibangun dengan cermin besar yang ditempatkan di berbagai sudut rumah.
Perlu dicatat bahwa model ini tidak cocok untuk iklim Indonesia yang panas dan dapat menyebabkan efek rumah kaca.
Jika Anda menginginkan rumah yang ramah lingkungan, sebaiknya pilih apartemen dengan bukaan lebar.
Nah itulah tadi beberapa kriteria rumah yang mengusung konsep eco living. Bagaimana, apakah rumah anda termasuk?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News