Eco Living: Bahaya Zat Kimia BPA Terhadap Lingkungan dan Manusia
Womanindonesia.co.id – Penjualan air dalam kemasan telah berkembang di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Berdasarkan studi mutakhir Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI terkait kesehatan air minum rumah tangga ditemukan empat dari 10 rumah tangga di Indonesia mengonsumsi air minum dalam kemasan, baik dalam bentuk kemasan galon kemasan botol.
Angka tersebut tiga kali lipat lebih besar dibandingkan persentase rumah tangga yang mengandalkan air perpipaan untuk memenuhi kebutuhan air minumnya sehari-hari.
Pada tahun 2022, produksi air minum kemasan mencapai 30 miliar liter per tahun dengan nilai penjualan sebesar Rp48 triliun.
Dari tiga segmen air kemasan bermerek, penjualan air minum kemasan botol tercatat sebesar Rp 22,6 triliun, air minum kemasan galon sebesar Rp 20,1 triliun, dan air minum dalam kemasan gelas sebesar Rp 4,8 triliun.
Statistik industri menyebutkan terdapat sekitar 1,17 miliar galon yang beredar di pasar setiap tahunnya.
Saat ini, 80% dari galon bermerek yang beredar di pasar merupakan galon kemasan dengan tipe plastik Polycarbonates (PC), sedangkan sisanya merupakan galon kemasan plastik dengan tipe Polyethylene terephthalate (PET).
Air minum dalam galon polikarbonat yang mengandung BPA justru menjadi permasalahan global. Sedangkan, di banyak negara melarang penggunanaan bahan kimia BPA pada kemasan bahan pangan.
Di Indonesia sendiri, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga sudah berusaha untuk mendesak penggunakan bahan kimia BPA agar tidak di gunakan ke dalam kemasan air minum dalam kemasan.
Eco Living: Bahaya Zat Kimia BPA Bagi Kesehatan
BPA adalah singkatan dari bisphenol A, bahan kimia industri yang di gunakan untuk membuat plastik mengeras yang mana bahan ini banyak di gunakan dalam produksi industri plastik polikarbonat.
Biasanya produk yang menggunakan bahan BPA ini di kenal dengan kekuatannya dan bisa di pakai berulang. Namun apabila proses setelah produksi kurang di perhatikan, bukan tidak mungkin bahan pangan yang dikemas akan tercemar BPA berlebih.
Misal proses pengangkutan galon dari pabrik menuju konsumen terkena langsung paparan sinar matahari atau bahkan galon di banting saat meletakkannya.
Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (Unhas) Anwar Daud mengungkap beberapa hasil penelitian internasional tentang bahayanya zat kimia BPA terhadap lingkungan dan manusia.
Ia menyebutkan apabila bahan pangan yang tercemar zat BPA berlebih dan di komsumsi akan menyebabkan terganggunya sistem kardiovaskular dan sistem reproduksi dan bahkan bisa mengganggu perkembangan otak.
Dan kelebihan zat BPA juga akan mengakibatkan gangguan ginjal, diabetes, sampai kanker. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa BPA dapat meresap ke dalam makanan atau minuman dari wadah yang dibuat dengan BPA.
Dengan banyaknya masalah yang di akibatkan oleh zat BPA ini pada kemasan pangan, banyak ahli kesehatan yang menyarankan untuk mengurangi penggunaan produk yang mengandung BPA. Dan bisa beralih ke produk yang bebas BPA.
Salah satunya yaitu produk air minum CLEO. Kemasan yang di gunakan untuk menampung air minum CLEO Free BPA dengan desain eco shape dan tentunya akan lebih ramah lingkungan. Sehingga air aka sangat aman di konsumsi dan terjaga kualitasnya, selain itu juga mendukung pelestarian lingkungan hidup.
Wakil Direktur Utama PT. Sariguna Primatirta Tbk Melisa Patricia menyebutkan bahwa dengan masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan serta produk berkualitas akan membuat mereka lebih memilih serta memilah lagi makanan serta minuman yang di konsumsi dan selanjutnya akan berdampak kepada meningkatnya konsumsi air minum dalam kemasan.
“Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang FMCG, CLEO fokus pada pemenuhan air minum dalam kemasan (AMDK) khususnya pada produk galon,” imbuh Melisa dalam keterangan tertulisnya kepada womanindonesia.co.id kemarin.
Selain galon CLEO yang sudah bebas dari zat BPA, merek AMDK tersebut juga menyediakan air minum yang murni dengan menggunakan teknologi yang di sebut nano-filtrasi, sehingga akan menghasilkan air minum yang 20 kali lebih murni dengan kadar TDS di bawah 10 ppm yang selanjutnya akan sangat baik jika di konsumsi untuk kebutuhan sehari-hari.
Dan juga air minum CLEO juga memiliki rasa yang ringan jika di banding dengan produk lain, sehingga akan membuatnya aman untuk kesehatan tubuh serta ginjal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News