Womanindonesia.co.id – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) memberikan kepercayaan kepada Dompet Dhuafa untuk menugaskan tim medis profesional atas respon gempa Turki.
Dompet Dhuafa menyiapkan 2 relawan dokter Emergency Medical Team (EMT) guna ikut membantu penanganan para korban gempa. Dua dokter Dompet Dhuafa tersebut adalah dr. Zainab Aqila dan dr. Rosmalia.
Keduanya tergabung dalam tim Respon Darurat Kesehatan (RDK) Dompet Dhuafa dan sudah lama berkhidmat dalam dunia kemanusiaan bersama Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa.
EMT merupakan tim medis darurat yang telah tervalidasi oleh Kemenkes RI sebagai tim relawan penanganan prihal kesehatan.
Aqila dan Rosmalia tergabung dalam sebuah tim EMT di Turki yang beraggotakan 7 dokter umum, 5 dokter spesialis bedah, dan 4 dokter spesialis orthopaedi.
Direktur Komunikasi & Teknologi Dompet Dhuafa, Prima Hadi Putra menyampaikan, Dompet Dhuafa terus melakukan koordinasi dengan pemerintah dan pihak-pihak terkait. Termasuk juga berkoordinasi dengan lembaga-lembaga mitra yang sudah ada di lokasi.
“Hingga saat ini, Dompet Dhuafa terus berkoordinasi dengan pemerintah (Kemenkes dan BNPB),” katanya, pada Rabu (8/2/2023) di Jakarta.
Bagi dr. Rosmalia, tugas ini merupakan tugas yang sangat mulia. Menurutnya, sesampainya dia dan tim di sana, akan melakukan pemetaan terhadap daerah terdampak sekitar.
Ia dan tim juga terus mengikuti instruksi dan koordinasi dari kedua pemerintah (Indonesia dan Türkiye).
“Kami akan melakukan giat aksi medis di Turki. Rencana kami akan membangun rumah sakit lapangan, namun belum ada lokasi yang tepat,” lanjutnya.
Di samping Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan telah menyatakan tiga bulan masa tanggap darurat di 10 provinsi yang paling parah terkena dampak gempa, Dompet Dhuafa telah mengirimkan tim advance guna melakukan assessement dan pemetaan medan serta titik-titik pengungsian.
Tim SAR-Evakuasi setempat masih terus-menerus tanpa henti mencari korban di Turki bagian selatan dan Suriah bagian utara setelah dua gempa besar pada hari kejadian.
Penyintas yang mengungsi sementara di reruntuhan bangunan turut serta membantu dalam pencarian korban reruntuhan menggunakan beliung dan linggis.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan jumlah korban mungkin meningkat secara dramatis karena penyelamat menemukan lebih banyak korban. Lebih dari 23 juta orang berpotensi menjadi korban dampak bencana.
Akibat musibah gempa 7,8 magnitudo yang menimpa Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023), lebih dari 7.800 orang tewas, namun ada peringatan bahwa jumlah korban tewas bisa terus melonjak.
DMC Dompet Dhuafa mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta meringankan beban para penyintas dengan berdonasi melalui https://wvw.web.id/dompetdhuafa.
TENTANG DOMPET DHUAFA
Dompet Dhuafa adalah lembaga filantropi islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum dhuafa dengan pendekatan budaya, welasasih (filantropis) dan wirausaha sosial.
Menapaki perjalanan tiga dekade (30 tahun), Dompet Dhuafa berkontribusi menghadirkan layanan bagi pemberdayaan dan pengembangan umat melalui lima pilar program yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial kebencanaan, dakwah dan budaya, serta CSR.
Untuk Informasi press release, dapat menghubungi :
Public Relation Dompet Dhuafa
Philanthropy Building
Jl. Warung Jati Barat No.14
Jakarta Selatan 12540,
Untuk informasi lebih lanjut, harap hubungi :
U.P : Corcom Dompet Dhuafa, Bani (+6285692951433), Fatzry (+6282122182919)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News