Womanindonesia.co.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengimbau warga tidak berkumpul untuk buka puasa guna mencegah bertambahnya kasus Covid-19 menjelang Lebaran.
Kepala Bidang Surveilans, Epidemiologi, dan Vaksinasi Dinas Kesehatan DKI Ngabila Salama mengatakan, peningkatan kasus bisa meningkatkan angka kematian akibat Covid-19.
“Hindari berbuka puasa sepenuhnya untuk mencegah peningkatan kasus atau puncak kasus selama 2-4 minggu ke depan selama musim liburan. Dengan meningkatnya kasus, kematian tentu bisa meningkat,” kata Ngabila dalam siaran pers CNN.
Dia mengatakan, kondisi Covid-19 di Jakarta saat ini terkendali, meski jumlah kasus positif sedikit meningkat dalam sepekan terakhir. Sementara itu, tingkat hunian tempat tidur (BOR) rumah sakit yang menangani kasus Covid-19 masih di angka 7 persen.
“Empat orang masih meninggal dalam seminggu, tapi mereka semua sudah tua,” katanya.
Selain lansia, Ngabila mensinyalir korban meninggal akibat Covid-19 juga memiliki penyakit penyerta yang serius, terutama hipertensi dan diabetes melitus.
Dari empat korban, satu tidak divaksinasi, dua menerima vaksin dosis pertama dan satu menerima vaksin dosis kedua.
“Cegah kematian sejak usia 18 tahun sebanyak empat kali dengan vaksinasi Covid-19. Selama itu ada dan gratis. Titik vaksinasi bisa dilihat di Instagram Dinas Kesehatan DKI atau di puskesmas dan rumah sakit terdekat,” ujarnya.
Selain itu, Presiden Joko Widodo juga memerintahkan penghentian kegiatan buka puasa bersama pejabat dan PNS. Penetapan tersebut diumumkan dalam Surat Nomor 38/Seskab/DKK/03/2023 Sekretaris Kabinet Republik Indonesia.
Instruksi ini juga menimbulkan pertanyaan dari masyarakat, sejak pandemi Covid-19 berakhir. Dalam arahannya kepada para menteri, Jokowi meminta anggaran buka puasa bersama bermanfaat bagi masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News