Tayangan Kriminal
Womanindonesia.co.id – Siapa sih yang tidak ingin memiliki otak yang sehat, pastinya semua orang menginginkannya. Sebab, otak merupakan organ paling kompleks dalam tubuh manusia yang bertugas mengontrol semua fungsi tubuh manusia. Maka karena itu, kesehatan otak sangat penting untuk selalu dijaga. Apabila tidak dijaga dengan baik, berbagai fungsi organ tubuh pun akan terganggu.
Nah, lantas agar otak lebih sehat, benarkah kita perlu menghindari tayangan kriminal?
Dampak Tayangan Kriminal Terhadap Otak
Faktanya ketika kita lebih sering lihat atau menonton tayangan kriminal, maka banyak sedikitnya akan memberikan pengaruh terhadap otak kita terlebih lagi pada anak-anak. Kondisi psikologis anak-anak pada dasarnya belum mampu memproses berita kriminal sehingga membuat anak-anak lebih rentan trauma.
Profesor Raphael merujuk pada insiden penembakan di Colorado, Amerika Serikat yang menewaskan 12 orang baru-baru ini. Peristiwa ini sangat mengguncang banyak keluarga di AS karena terjadi di bioskop umum.
Raphael menegaskan bahwa tayangan kekerasan dapat memicu dunia fantasi anak-anak, begitu juga dengan berita pembunuhan. Insiden seperti itu dapat membekas dalam ingatan sehingga memicu trauma. Selain itu, menyaksikan kekerasan juga akan mengingatkan pengalaman yang pernah dialami sebelumnya dan memicu trauma.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Australia menemukan bahwa anak-anak yang menyaksikan tayangan kriminal atau bermain video kriminal akan melakukan aksi serupa. Menyaksikan tindak kriminal akan memicu perilaku agresif pada anak muda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang bermain video game kriminal lebih tinggi kemungkinannya melakukan tindak kekerasan setelah memainkan video game. Hasil scan otak MRI terhadap anak yang menyaksikan tayangan kriminal di televisi atau game menunjukkan reaksi serupa ketika anak melihat kriminal di dunia nyata.
“Ada beberapa dampak penting dari tayangan kekerasan terhadap anak-anak yang ditunjukkan dalam penelitian, yaitu meningkatkan kemungkinan perilaku agresif, berkurangnya sensitifitas akan tindak kekerasan dan menganggap dunia sebagai tempat yang menakutkan dibandingkan kenyataan sebenarnya,” kata peneliti, Dr Wayne Warburton.
Simak sistem kerja otak di tayang berikut:
sumber kompas.com
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News