Womanindonesia.co.id – Alergi Susu Sapi (ASS) tidak hanya menjadi tantangan kesehatan fisik bagi anak-anak, tetapi juga memengaruhi kondisi psikologis mereka. Banyak orang tua yang belum menyadari bahwa alergi ini dapat memicu gangguan emosional dan sosial yang signifikan pada anak.
Dalam acara puncak Gerakan 1000 Cerita Bunda untuk Anak Juara, para ahli membahas dampak psikologis ASS serta pentingnya dukungan nutrisi yang tepat untuk memastikan tumbuh kembang optimal anak.
Dampak Psikologis pada Anak dengan Alergi Susu Sapi
Menurut Irma Gustiana Andriani, Psikolog Klinis Anak dan Keluarga, anak-anak dengan ASS sering menghadapi tantangan psikologis yang serius, seperti:
1. Kecemasan dan Stres: Anak-anak yang sering mengalami reaksi alergi dapat merasa takut terhadap makanan atau situasi tertentu.
2. Gangguan Konsentrasi: Kondisi alergi yang tidak tertangani dapat memengaruhi fokus anak, terutama di usia sekolah.
3. Isolasi Sosial dan Bullying: Anak dengan ASS kerap merasa berbeda karena keterbatasan makanan mereka, yang dapat membuat mereka rentan terhadap perundungan atau merasa terisolasi dari teman-temannya.
“Faktor psikologis ini juga diperburuk oleh kecemasan orang tua yang sering kali lebih besar daripada dampak alergi itu sendiri. Ketegangan emosional ini dapat memengaruhi pola asuh, sehingga anak merasa kurang nyaman dan tidak percaya diri,” jelas Irma.
Nutrisi sebagai Solusi Holistik
Dalam konteks ASS, memilih nutrisi yang tepat adalah langkah krusial. Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr.Sp.A(K), M.Kes, Dokter Spesialis Alergi dan Imunologi Anak, menegaskan pentingnya 1000 hari pertama kehidupan anak sebagai periode emas yang menentukan kualitas tumbuh kembang mereka.
“Anak dengan ASS membutuhkan nutrisi alternatif, seperti formula berbasis soya, yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan mereka tanpa memicu reaksi alergi. Dengan formula yang tepat, anak dapat terhindar dari gejala alergi dan tetap mencapai pertumbuhan optimal,” ungkap Prof. Budi.
Susu Soya, Pilihan Nutrisi yang Tepat
Sebagai bagian dari solusi, Morinaga Soya menghadirkan formula berbasis soya yang telah teruji klinis untuk mendukung anak dengan ASS. Dewi Angraeni, Business Unit Head Morinaga IFFO and Specialties Kalbe Nutritionals, menjelaskan bahwa Morinaga Soya tidak hanya menyediakan nutrisi berkualitas, tetapi juga mendukung aspek emosional dan sosial anak melalui program edukasi.
“Kami percaya bahwa anak-anak dengan ASS tetap dapat menjadi individu yang sehat, cerdas, dan berprestasi. Nutrisi yang tepat, didukung oleh pola asuh yang penuh perhatian, menjadi kunci untuk mewujudkan hal tersebut,” ujar Dewi.
Pendekatan Emosional bagi Anak dengan ASS
Selain nutrisi, pendekatan emosional juga memainkan peran penting. Irma menyarankan agar orang tua tetap tenang saat anak mengalami reaksi alergi dan menciptakan lingkungan yang aman secara emosional. “Dengan dukungan yang tepat, anak akan merasa diterima dan percaya diri, meskipun memiliki keterbatasan tertentu,” tambahnya.
Melalui Gerakan 1000 Cerita Bunda untuk Anak Juara, Morinaga Soya mengajak para orang tua berbagi pengalaman dan memberikan inspirasi. Salah satu yang berbagi cerita adalah Astrid Tiar, Brand Ambassador Morinaga Soya, yang memiliki pengalaman merawat anak dengan ASS.
“Dengan dukungan nutrisi yang tepat dan pendekatan emosional yang baik, anak saya dapat tumbuh optimal. Saya berharap kisah ini bisa memberikan semangat bagi para ibu di luar sana,” ungkap Astrid.
Alergi susu sapi memang menjadi tantangan, tetapi dengan nutrisi yang tepat, dukungan emosional, dan pendekatan yang holistik, anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan berprestasi. Melalui riset dan inovasi, Morinaga Soya terus mendampingi keluarga Indonesia untuk menciptakan generasi juara yang sehat dan siap menghadapi masa depan.
Dengan solusi ini, alergi bukan lagi menjadi hambatan, melainkan pijakan untuk menciptakan cerita inspiratif yang membawa harapan baru bagi anak-anak Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News