Womanindonesia.co.id – Akhir-akhir ini cuaca di beberapa daerah Indonesia kian tak menentu. Terkadang pagi cerah, namun ketika sore mendadak hujan turun dengan intensitas rendah hingga tinggi.
Perubahan cuaca tersebut harus diwaspadai. Bukan hanya soal bencana tapi juga kesehatan. Pasalnya, perubahan cuaca juga dapat membuat badan lemas dan bahkan menjadi terjatuh sakit.
Melansir dari Kementerian Kesehatan RI, cuaca adalah kondisi udara pada waktu tertentu dan di daerah tertentu yang terjadi dalam waktu singkat.
Cuaca di atas termasuk hujan, panas atau mendung. Kondisi cuaca bervariasi dan dipengaruhi oleh tekanan udara, angin, kelembaban dan hujan. Perubahan cuaca dan iklim di Bumi mempengaruhi setiap makhluk hidup, baik fisik maupun psikis.
Baru-baru ini cuaca telah berubah secara dramatis. Suhu udara pada siang hari sangat panas dan pedas. Sebaliknya, suhu udara dingin pada malam hari dan turun hujan keesokan harinya.
Di Indonesia, musim hujan biasanya berlangsung dari Oktober hingga April. Namun, prediksi tersebut tidak lagi benar karena perubahan antara panas dan hujan bisa terjadi seketika.
Menurut laporan BMKG yang diterbitkan pada Maret 2017 hingga awal September 2017 hingga 85% zona musim Indonesia telah memasuki musim kemarau.
Satu hal yang perlu diperhatikan tentang perubahan iklim adalah peningkatan suhu global, yang merupakan awal dari perubahan lain seperti kenaikan permukaan air laut dan peningkatan kejadian cuaca ekstrim.
Dalam kondisi iklim yang berubah, panas yang hebat dapat bertahan lebih lama dari yang diperkirakan. Udara hangat meningkatkan konsentrasi ozon dan polutan di udara, yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular dan masalah pernapasan.
Di sisi lain, peningkatan curah hujan dapat menyebabkan banjir dan banjir bandang. Konsekuensi dari bencana ini adalah kurangnya air minum yang bersih dan aman. Selain itu, penyakit pada saluran pencernaan seperti diare semakin meningkat.
1. Dampak Perubahan Cuaca Terhadap Kesehatan
1. Memicu penyakit jantung
Peningkatan suhu udara yang kuat dapat memengaruhi kesehatan jantung. Dan ketika seseorang mengalami dehidrasi dan terkena panas yang ekstrim, hal itu berpotensi menyebabkan kerusakan otak. Hal ini tentunya dapat mempengaruhi perilaku masyarakat juga.
2. Mempercepat pertumbuhan penyakit yang ditularkan melalui air
Di beberapa negara berkembang, hujan lebat dapat mengancam akses air bersih dan meningkatkan risiko penyakit seperti dehidrasi akut dan diare. Namun, sekitar 760.000 anak balita meninggal setiap tahun akibat penyakit diare. Belum lagi polusi industri yang dapat mempengaruhi kualitas air
3. Menurunkan kekebalan
Selain panas yang ekstrim, cuaca dingin juga dapat melemahkan daya tahan tubuh sehingga mudah terserang penyakit. Selama masa transisi ini, orang tidak bisa selalu keluar rumah, tetapi bakteri tubuh sendiri juga menguasai dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.
4. Meningkatkan mood
Tidak hanya mempengaruhi fisik, perubahan cuaca juga mempengaruhi jiwa manusia. Contoh sederhananya adalah pada hari yang cerah, ketika cuaca berpadu dengan sejuknya udara, otomatis kita merasa senang dan mood atau semangat kita bisa naik ketika kita ingin beraktifitas. Cuaca cerah merangsang energi positif untuk tubuh dan otak kita.
5. Penyakit mental
Sejalan dengan poin sebelumnya, perubahan cuaca yang ekstrim juga dapat menyebabkan gangguan jiwa pada manusia. Misalnya, mereka yang tinggal di daerah yang terancam bencana alam. Tentunya akan banyak terjadi perubahan iklim dan trauma tersendiri yang menyebabkan gangguan jiwa.
2. Penyakit saat cuaca berubah:
1. Flu
Infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan (sistem yang terdiri dari hidung, tenggorokan, dan paru-paru). Penyakit ini menyerang orang dengan tubuh lemah. Penyakit ini dapat dengan mudah disembuhkan dengan makan teratur dan istirahat yang cukup.
2. Sesak napas
Musim hujan bisa menyebabkan sesak napas. Udara yang sangat dingin dapat mempersempit saluran udara dan mengurangi aliran udara ke paru-paru. Salah satu cara untuk mengatasi sesak nafas adalah dengan menidurkan korban dalam posisi setengah duduk dengan memberikan bantal. Posisi ini memberikan ruang paru-paru lebih mudah mengembang untuk memungkinkan masuknya oksigen sebanyak mungkin
3. Gangguan pencernaan
Paling sering serangannya berada pada fase peralihan, penyakit yang muncul adalah diare, tifus, dll. Untuk mencegah gangguan pencernaan, dianjurkan untuk menjaga kebersihan diri, mencuci tangan dengan sabun, makan makanan bergizi, istirahat yang cukup, olahraga dan gerak badan secara teratur. sekitar dan minum banyak air.
4. Lelah
Disebabkan oleh seseorang yang beraktivitas di luar ruangan saat suhu udara sangat panas. Sebagian besar korban menderita kekeringan, kulit terbakar dan kelelahan. Kondisi ini tidak boleh dianggap remeh, karena bisa mengancam jiwa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News