Womanindonesia.co.id – Dalam belajar kenyaman anak adalah hal yang paling utama untuk diciptakan. Sebab, anak juga sama seperti orang dewasa, dimana belajar juga merupakan kegiatan yang memerlukan konsentrasi dan fokus tinggi.
Nah, olehnya itu ruangan yang nyaman untuk anak merupakan salah satu faktor paling penting untuk mendukung suasana belajar anak. Berikut ini kami berikan tips menciptakan ruangan yang nyaman untuk anak.
Ruangan yang Nyaman untuk Anak
1. Lokasi strategis
Tips menciptakan ruangan yang nyaman untuk anak yang pertama adalah lokasi harus strategis. Beberapa anak masih membutuhkan bantuan Anda untuk menyelesaikan tugas, atau didampingi selama belajar. Maka, area belajar harus dekat dengan Anda. Misalnya ketika Anda sedang di dapur, sementara ruang belajar di lantai dua, Anda akan kesulitan untuk naik-turun. Saat membuat ruang bekajar anak, pertimbangkan beberapa hal seperti kebutuhan, kepribadian, usia, dan tingkat pembelajaran anak Anda.
2. Tata ruangan sesuai kebutuhan anak
Tips menciptakan ruangan yang nyaman untuk anak yang kedua adalah tata ruangan sesuai kebutuhan anak. Apakah anak Anda seorang penyendiri atau justru membutuhkan lebih banyak aktivitas agar bisa berkonsentrasi? Untuk anak yang suka dengan situasi sepi atau sunyi saat belajar, para orang tua bisa menyiapkan tempat belajar di kamar tidur atau ruangan khusus yang tenang.
Sedangkan untuk anak lebih menyukai suasana lebih interaktif atau kerap meminta bantuan orang tua saat mengerjakan PR (tugas rumah), tempat belajar sebaiknya berada di ruang keluarga atau di sudut khusus tidak jauh dari dapur. Namun, saat anak belajar, pastikan tidak ada distraksi yang bisa mengganggu konsentrasinya. Misalnya, dengan meminta anggota keluarga lain tidak mondar-mandir di dekat tempat belajar.
3. Pencahayaan yang cukup
Tips menciptakan ruangan yang nyaman untuk anak yang ketiga adalah pencahayaan harus memadai. Saat belajar, anak akan mengandalkan indera penglihatannya untuk membaca, menulis, menggambar, dan mempelajari ilmu. Oleh karena itu pencahayaan di ruang belajar pun harus terpasang dengan baik. Pilihlah lampu berwarna putih dengan level keterangan secukupnya sesuai tinggi langit-langit dan besar ruangan.
Hindari memasang lampu berwarna kuning karena cenderung redup sehingga dapat merusak mata. Memasang lampu yang terlalu terang juga tidak baik karena menyebabkan mata menjadi cepat lelah.
4. Meja dan kursi yang nyaman
Tips menciptakan ruangan yang nyaman untuk anak yang keempat adalah memilih peralatan seperti meja dan kursi yang nyaman. Anak masih dalam masa pertumbuhan. Posisi duduk mempengaruhi pertumbuhan dan pembentukan tulang. Oleh sebab itu, pastikan untuk memilih kursi belajar yang tepat dan juga meja yang sempurna sehingga si kecil bisa belajar dengan nyaman.
5. Simpan alat-alat belajar di tempat yang mudah terjangkau
Tips menciptakan ruangan yang nyaman untuk anak berikutnya adalah meletakkan alat-alat belajar anak yang mudah dijangkau anak. Bantu anak-anak Anda untuk mempersiapkan segala kebutuhan sekolah, mulai dari buku, alat tulis, kalkulator, penggaris, hingga rautan pensil. Letakkan alat-alat tersebut di meja atau area yang mudah dijangkau agar anak tak perlu meninggalkan kursinya untuk mengambil alat-alat tersebut. Jika anak-anak mulai belajar berhitung, Anda bisa membantu menyiapkan tabel yang ditempel di dinding untuk memudahkannya belajar.
Cara Kreatif agar Anak Aktif Bergerak
Selain menciptakan ruangan yang nyaman untuk anak, orangtua juga harus kreatif agar anak aktif bergerak. Jika selama ini Si Kecil malas bergerak dan jarang olahraga, orangtua dapat mencoba beberapa tips agar anak lebih aktif bergerak berikut ini:
1. Menjadikan aktivitas fisik sebagai permainan
Agar lebih menyenangkan dan tidak membosankan bagi anak, ciptakan permainan yang banyak melibatkan aktivitas fisik. Melalui jenis permainan tersebut, anak-anak akan merasa senang dan bersemangat ketika melakukannya.
Ibu dapat mengajak Si Kecil sesekali bermain di rumah, misalnya lempar tangkap bola, lompat tali, bermain bulu tangkis, atau petak umpet di halaman rumah. Agar aktivitas fisik tidak membuat Si Kecil cepat bosan, cobalah untuk membuat jadwal tentang jenis permainan yang ingin dimainkan setiap harinya. Jangan lupa mengatur ruangan yang nyaman untuk Si Kecil.
2. Mencari referensi aktivitas di media sosial
Anak-anak terkadang masih belum mengetahui apa saja aktivitas fisik yang ia gemari atau senang dilakukan. Bila Si Kecil juga belum mengetahuinya, Ibu dapat mencari berbagai referensi di internet atau media sosial mengenai kegiatan seru yang dapat dilakukan bersama Si Kecil tentunya ruangan yang nyaman untuk anak juga harus Anda ciptakan.
3. Mengajak anak dalam permainan kelompok
Pada umumnya, anak-anak lebih senang bermain dengan banyak teman. Selain itu, bermain dalam kelompok juga dapat melatih kemampuan interaksi sosial anak dengan sekitarnya. Dalam hal ini, Ibu dapat mencoba melatih Si Kecil untuk bermain bersama keluarga, tetangga, atau teman sekolahnya. Orangtua juga dapat mengikutsertakan Si Kecil di dalam klub yang ia gemari, seperti berenang atau sepak bola untuk anak.
Namun, di masa pandemi seperti sekarang ini, aktivitas fisik berkelompok mungkin akan meningkatkan risiko Si Kecil terpapar virus Corona. Olehnya itu, agar lebih aman, orangtua bisa mengajak Si Kecil mengikuti akvitias fisik virtual, seperti kelas senam online untuk anak-anak. Untuk mendukung kelas virtual, usahakan menciptakan ruangan yang nyaman untuk anak.
4. Menjadikan aktivitas fisik sebagai hadiah
Memaksa anak untuk melakukan kegiatan fisik, hanya akan membuatnya semakin malas bergerak. Olehnya itu, Ibu dapat memberikan semacam “hadiah”, misalnya dengan membiarkan Si Kecil bermain bola bila dapat menyelesaikan pekerjaan rumah tepat waktu. Cara tersebut dapat menumbuhkan semangatnya untuk tetap aktif bergerak.
5. Membatasi waktu di depan layar gadget
Saat ini, semakin banyak anak-anak yang menghabiskan waktu dengan duduk menonton acara televisi, menatap layar komputer, atau bermain game di ponsel. Kebiasaan ini tentu akan membuat anak jarang bergerak. Bunda sebaiknya bersikap tegas dan membatasi waktu Si Kecil di depan layar gadget maksimal 1 jam per hari.
Untuk membuat Si Kecil tidak terlalu banyak menghabiskan waktu di depan layar gadget, hindari menempatkan komputer dan televisi di dalam kamar anak. Orangtua juga perlu mengawasi Si Kecil saat ia menggunakan ponsel agar tidak melebihi batas waktu bermain.
6. Memberikan pujian
Memberikan pujian kepada anak-anak setelah melakukan kegiatan fisik dapat memotivasi mereka untuk kembali melakukan aktivitas tersebut. Selain itu, memberikan pujian kepada anak juga dapat meningkatkan rasa percaya dirinya. Oleh karena itu, Orangtua disarankan untuk memberikan pujian kepada Si Kecil ketika ia berhasil melakukan berbagai aktivitas fisik maupun permainan sederhana.
7. Menetapkan jadwal rutin
Bunda sebaiknya menjadikan aktivitas fisik sebagai agenda rutin yang dilakukan bersama Si Kecil. Kegiatan fisik yang kerap dilakukan secara rutin mampu membantu Si Kecil mengingat saat ia harus melakukan aktivitas, misalnya bermain sepak bola bersama saudara di rumah setelah pulang sekolah.
8. Memberikan contoh kepada anak
Umumnya, anak-anak akan mengamati dan meniru kebiasan yang dilakukan oleh orang tuanya. Oleh karena itu, jika Orangtua dan pasangan gemar melakukan aktivitas fisik, Si Kecil pun akan meniru dan menerapkannya dalam keseharian. Jika Bunda sudah mencoba berbagai cara agar anak mau lebih aktif bergerak, tetapi ia masih saja malas berolahraga, cobalah ikuti beberapa tips berikut ini:
- Bila kondisi aman dan jaraknya memungkinkan, coba temani anak berjalan kaki ke sekolah.
- Cobalah olahraga yang sedang marak dilakukan, seperti bermain sepatu roda dan bersepeda.
- Minta anak membawa hewan peliharaan kesayangannya berkeliling di sekitar rumah.
- Ajak dan temani anak bermain layang-layang di halaman rumah.
Saat anak sedang aktif berolahraga atau beraktivitas fisik, jangan lupa untuk menemani dan memantaunya dengan saksama. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya cedera pada anak ketika ia banyak bergerak.
Itulah tips menciptakan ruangan yang nyaman untuk anak agar bisa belajar dan beraktivitas dengan nyaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News