Womanindonesia.co.id – Cintai Dirimu Dengan Cara Yang Benar : Malam itu hujan turun membasahi kota, walau tidak terlalu deras cukup membuat baju menjadi basah. Saya berteduh di depan toko yang sudah tutup menunggu angkot (angkutan kota) lewat. Sebagai anak kampung saya memang senang jalan-jalan di kota, entah itu nonton bioskop atau sekadar melihat-lihat keramaian saja.
Masih mengenakan seragam SMA waktu itu, sepulang nonton film kungfu yang diperankan Jacky Chan, tiba-tiba datang seorang lelaki berbadan kurus rambutnya panjang sepunggung. Sambil menarik baju dengan kedua tangannya yang penuh tato dia membentak, “Bagi duit!” aroma alkohol menyembur dari mulutnya.
Kaget luar biasa. Lalu preman itu mendorong dada saya sambil berteriak, “Mana duitna anj*ng!” Dorongan tak bertenaga karena mabuk itu membuat di antara saya dan dia menjadi berjarak, sekitar satu meter. Tanpa pikir panjang saya mengayunkan tangan memukul wajahnya dengan sangat telak seperti Jacky Chan menghajar Sammo Hung. Tubuh kurus itu ambruk kepalanya membentur trotoar. Genangan hujan menjadi merah karena darah.
Betul. Itu pengalaman saya waktu masih SMA dulu di Sukabumi. Yang ingin saya ceritakan di sini bukan jurus apa yang saya gunakan waktu merebohkannya tetapi reaksi saya waktu itu. Apa yang saya lakukan adalah gerakan refleks untuk melindungi diri dari bahaya yang mengancam. Seperti landak mengangkat bulunya saat ada bahaya. Atau, seperti lebah yang menyerang jika ada yang mengusik sarangnya.
Manusia selemah apapun dia pasti akan membela diri kalau ada yang berusaha menyakitinya. Itu sudah menjadi sifat dasar manusia yang sudah ada sejak masih kecil. Ada semacam kewajiban untuk melindungin wilayah kekuasaannya yaitu dirinya sendiri dari serangan musuh, dari perlakuan buruk orang lain yang akan merugikan dirinya.
Cintai Dirimu Dengan Cara Yang Benar
Masalahnya, yang merugikan dirinya tidak hanya perlakuan buruk orang lain tetapi juga perlakuan buruk dirinya sendiri. Kita akan mati-matian membela diri jika ada yang berbuat buruk kepada kita, tetapi diam saja ketika yang berbuat buruk itu adalah diri kita sendiri. Banyak yang seperti ini.
Kita tahu bahwa menunda-nunda itu merugikan diri sendiri, rugi karena kita akan kehilangan kesempatan mendapat keuntungan. Tetapi kita tetap melakukannya, membiarkan diri merugi. Kita tahu makanan junk food itu tidak sehat akan menumpuk lemak yang menyebabkan penyumbatan pembuluh darah menuju otak dan jantung yang berpotensi kena serangan stroke dan jantung. Tetap saja kita menumpuk lemak membiarkan hari tua kita menderita.
Sekarang saatnya mengevalusi diri adakah perlakuan-perlakuan buruk pada diri sendiri yang selama ini kita lakukan, yang kita biarkan tanpa pembelaan. Jangan salah dalam mencintai diri sendiri dengan hanya memberikan kesenangan-kesenangan saja, kesenangan yang sebenarnya merugikan, kesenangan sesaat yang berujung kesengsaraan. Cintai dirimu dengan cara yang benar, dengan bijaksana.
Sering kali yang membuat kita menderita adalah diri kita sendiri, bukan siap-siapa. Kita sibuk melawan perlakuan buruk orang lain tetapi diam saat diperlakukan buruk oleh diri sendiri. Jangan manjakan diri dengan kesenangan-kesenangan yang merugikan. Jangan meminum racun hanya karena rasanya manis.
MOHAMAD RISAT | Motivator Jiwa Bahagia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News