Womanindonesia.co.id – Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang banyak dihadapi oleh perempuan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Deteksi dini menjadi langkah penting untuk mencegah penyakit ini berkembang ke tahap yang lebih serius.
Data dari Global Cancer Observatory menunjukkan bahwa pada tahun 2022, terdapat lebih dari 66.000 kasus baru kanker payudara di Indonesia dengan angka kejadian mencapai 30%. Tingginya angka ini menunjukkan betapa pentingnya upaya deteksi dini, terutama di kalangan perempuan muda.
Dalam rangka memperingati Bulan Peduli Kanker Payudara Internasional pada Oktober 2024, PT Uni-Charm Indonesia Tbk melalui brand pembalut wanita Charm bekerja sama dengan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) mengadakan kegiatan edukasi Periksa Payudara Sendiri (SADARI) di Jakarta. Acara ini diikuti oleh lebih dari 400 siswi SMP dan SMA di Jakarta, dengan tujuan meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya deteksi dini kanker payudara.
Pentingnya SADARI: Pemeriksaan Sederhana dengan Dampak Besar
SADARI atau periksa payudara sendiri merupakan metode sederhana yang dapat dilakukan oleh setiap perempuan untuk mendeteksi adanya perubahan atau tanda-tanda awal kanker payudara. Dengan melakukan SADARI secara rutin, perempuan dapat lebih waspada terhadap tubuhnya sendiri dan segera mengambil tindakan jika menemukan gejala yang mencurigakan.
Dokter spesialis bedah onkologi, dr. Iskandar, Sp.B.Subsp.Onk(K), MPH, yang hadir sebagai narasumber dalam acara edukasi tersebut, menjelaskan pentingnya SADARI sebagai langkah awal deteksi dini kanker payudara. “Sama halnya dengan penyakit lain, kanker payudara pun sangat penting untuk bisa dideteksi secara dini. Jika bisa dideteksi lebih awal, peluang untuk sembuh jauh lebih tinggi. Oleh karena itu, saya sangat menganjurkan para perempuan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara rutin setiap bulan, terutama 7 hingga 10 hari setelah menstruasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, dr. Iskandar menjelaskan bahwa jika ditemukan perubahan atau gejala sekecil apapun pada payudara, seperti benjolan, rasa sakit, atau perubahan pada bentuk dan tekstur kulit, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. “Jangan pernah abaikan gejala sekecil apapun. Semakin cepat kita mengambil tindakan, semakin besar kemungkinan untuk sembuh. Oleh karena itu, penting untuk segera mendiskusikan gejala yang dirasakan dengan tenaga medis dan menjalani pemeriksaan lebih lanjut,” tambahnya.
Kampanye SADARI: Meningkatkan Kesadaran Remaja Perempuan
Brand pembalut wanita Charm telah aktif mendukung kampanye “Ayo SADARI Setelah Menstruasi” sejak 2022. Kampanye ini bertujuan untuk mendorong perempuan, terutama generasi muda, agar membiasakan diri melakukan SADARI sebagai langkah deteksi dini kanker payudara. Dalam rangka memperingati Bulan Peduli Kanker Payudara Internasional 2024, Charm memasang logo kampanye ini pada seluruh varian produknya, termasuk pembalut urin CharmNap.
Direktur PT Uni-Charm Indonesia Tbk, Sri Haryani, mengatakan bahwa pemasangan logo “Ayo SADARI Setelah Menstruasi” di kemasan produk bertujuan untuk mengingatkan para perempuan agar rutin melakukan SADARI setiap kali melihat kemasan produk Charm. “Kami berharap logo kampanye ini dapat menjadi pengingat visual yang kuat bagi para wanita untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri, terutama pada masa menstruasi. Ini adalah salah satu bentuk dukungan kami dalam mendorong deteksi dini kanker payudara di kalangan perempuan Indonesia,” jelasnya.
Sri Haryani juga menekankan bahwa melalui produk-produk Charm, pihaknya ingin berperan aktif dalam menjaga kesehatan perempuan Indonesia. “Kami terus memperluas jangkauan kampanye ini dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang pentingnya deteksi dini kanker payudara. Ini bukan hanya tentang menjaga kesehatan fisik, tetapi juga tentang mempersiapkan masa depan yang lebih sehat bagi para perempuan di Indonesia,” lanjutnya.
Peran Generasi Muda dalam Mencegah Kanker Payudara
Acara edukasi SADARI yang digelar oleh Charm dan YKPI ini turut dihadiri oleh Brand Ambassador Charm, Syifa Hadju. Sebagai salah satu figur publik yang peduli terhadap isu kesehatan perempuan, Syifa mengajak para remaja perempuan yang hadir untuk mulai peduli terhadap kesehatan mereka sendiri. “Sebagai generasi muda, kita punya peran penting dalam menjaga kesehatan diri sendiri. Salah satunya adalah dengan membiasakan diri melakukan SADARI secara rutin setelah menstruasi. Saya sendiri sudah memulai kebiasaan ini dan saya ingin mengajak teman-teman di sini untuk ikut melakukannya,” ujar Syifa.
Syifa juga berharap para siswi yang hadir dalam acara ini dapat menyebarkan pengetahuan yang mereka peroleh kepada teman-teman dan keluarga mereka. “Mari kita sebarkan informasi penting ini ke orang-orang di sekitar kita, agar semakin banyak perempuan yang sadar akan pentingnya melakukan pemeriksaan payudara sendiri. Bersama-sama, kita bisa mencegah kanker payudara sejak dini,” tambahnya.
Membangun Kesadaran untuk Masa Depan yang Sehat
Dengan meningkatnya angka kasus kanker payudara di Indonesia, upaya deteksi dini melalui edukasi dan kampanye kesehatan menjadi sangat penting. Melalui kolaborasi antara Charm dan YKPI, harapannya generasi muda, terutama perempuan, dapat lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan payudara mereka. SADARI adalah langkah awal yang mudah, tetapi memiliki dampak besar dalam mencegah kanker payudara stadium lanjut.
Linda Agum Gumelar, pendiri YKPI, menegaskan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat. “Kami telah melakukan berbagai inisiatif bersama Charm, termasuk skrining kanker payudara untuk lebih dari 6.000 siswi dan mahasiswi. Kami ingin terus mendorong generasi muda perempuan untuk peduli terhadap kesehatan mereka, dan SADARI adalah langkah sederhana yang bisa menyelamatkan banyak nyawa,” ungkap Linda.
Dengan adanya inisiatif dan kampanye seperti “Ayo SADARI Setelah Menstruasi,” diharapkan lebih banyak perempuan yang tergerak untuk rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri. Deteksi dini adalah kunci dalam melindungi masa depan perempuan Indonesia dari ancaman kanker payudara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News