WomanIndonesia.co.id – Kasus Coronavirus (COVID-19) belum juga mereda. Menurut laporan organisasi kesehatan dunia (WHO) per 24 Februari 2020 telah terjadi 78.811 kasus, 77.042 kasus diantaranya dilaporkan dari Cina (tersebar di 34 wilayah termasuk Hong Kong, Macau, dan Taipei).
Kasus konfirmasi yang dilaporkan di 28 negara di luar negara Cina, sebanyak 1.402 kasus dengan 17 kematian di 6 negara (Filipina, Jepang, Republik Korea, Perancis, Iran, dan Italia).
Cepatnya penyebaran 2019 novel Coronavirus yang dimulai pada akhir Desember 2019 Ialu, membuat pihak terkait termasuk ilmuwan dan praktisi kesehatan dunia bekerja keras untuk menemukan pola pengobatan dan vaksin untuk mengatasi penyebaran coronavirus.
Staff Khusus Menteri Kesehatan Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan dr. Alexander K. Ginting menerangkan Pemerintah Indonesia merespon kejadian Coronavirus dengan sangat cepat, bahkan sebelum negaranegara lain melakukan tindakan-tindakan preventif.
Upaya-upaya yang sudah mulai dilakukan sejak pertengahan Desember 2019 itu mendapat apresiasi positif dari berbagai pihak salah satunya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai koordinator kesehatan umum internasional.
“Berbagai cara telah dilakukan pemerintah seperti memperketat screening di berbagai pintu masuk seperti di bandara dan pelabuhan internasional serta melakukan identifikasi dan mitigasi mengidentiflkasi daerah yang berisiko menjadi pintu masuk virus mematikan itu, terutama karena memiliki akses langsung dari dan menuju Tiongkok,” kata dr. Alexander pada Asosiasi Pengusaha Suplemen Kesehatan Indonesia (APSKI) Member Meeting di Jakarta, Rabu (26/2).
dr. Alexander menambahkan daya tahan tubuh menjadi kunci untuk menghadapi virus corona. WHO juga menyarankan untuk menjaga kebersihan dengan mencuci tangan, menjaga etika batuk, mengonsumsi makanan sehat serta meningkatkan kekebalan tubuh dengan perbanyak vitamin. Sistem kekebalan tubuh pada orang dapat berbeda disebabkan oleh faktor usia pola makan dan gaya hidup, disinilah peran vitamin dan suplemen makanan dapat mengambil peran.
“Tubuh memiliki sistem pertahanan mandiri, sebagai mekanisme alami untuk melawan masuknya benda asing dari luar, seperti virus, bakteri, jamur. Bila daya tahan tubuh Iemah, maka virus, bakteri dan jamur akan mudah masuk,” jelasnya.
Suplemen dan vitamin juga perlu dikonsumsi terutama untuk meningkatkan daya tahan tubuh. “Setidaknya untuk asupan harian, banyak ahli nutrisi dan kesehatan menganjurkan untuk mengkonsumsi setidaknya Vitamin C: 3,000 milligram per hari, vitamin D3, Magnesium 400 mg per hari, Zinc 20 mg perhari dan selenium 100 mikrograms,” ujar dr. Alexander.
Ketua APSKI, Patrick Kalona menuturkan, edukasi terkait gaya hidup sehat dengan melakukan olahraga dan mengkonsumsi vitamin dan nutrisi seimbang terus kami Iakukan kepada anggota APSKI dan konsumen. Tindakan pencegahan dengan menjaga daya taha’n tubuh akan menjadi panting dalam menanggulangi penularan berbagai penyakit.
“Untuk itu, kami berkomitmen untuk terus melakukan upaya edukasi guna menanggulangi berbagai penyakit dan berkontribusi terhadap upaya pemerintah dalam menciptakan masyarakat Indonesia yang sehat dan sejahtera,” tutup Patrick.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News