Womanindonesia.co.id – Menasihati anak menjadi tantangan sebagian sebagian orangtua di dunia ini. Pendengaran selektif anak-anak adalah sumber frustrasi besar bagi orangtua. Seorang anak yang menentang, dengan keras kepala menolak untuk bekerja sama dan mengabaikan permintaan sederhana dapat membuat setiap hari terasa seperti perjuangan yang berat.
Psikolog Klinis Dr Victoria Samuel memiliki saran untuk orangtua yang ingin meningkatkan komunikasi untuk menasihati anak mereka. Sebelum Anda mengharapkan anak Anda mendengarkan, Anda perlu memastikan bahwa Anda benar-benar mendengarkan anak Anda.
Sebagai orangtua, tekanan banyak hal yang terus-menerus yang perlu dilakukan terkadang membuat sulit untuk mendengarkan.
Tetapi ketika seorang anak tidak merasa didengarkan, mereka lebih cenderung merengek, berteriak, atau mengamuk untuk mendapatkan perhatian Anda. Mendengarkan dengan cermat menunjukkan bahwa Anda menghargai perasaan anak Anda dan memberi mereka ruang untuk mengeksplorasi masalah dan, seringkali menemukan solusi mereka sendiri.
Mendengarkan anak dapat menenangkan tanpa harus berteriak, menangis dan agresif. Yang terpenting, jika Anda mendengarkan anak Anda, mereka cenderung mendengarkan Anda. Berikut cara menasehati anak:
1. Cara Mendengarkan
Tips menasihati anak yang pertama adalah mulailah mendengarkannya. Berikan perhatian penuh Anda. Hentikan apa yang Anda lakukan, lihat anak Anda, lakukan kontak mata dan dengarkan apa yang mereka katakan. Akui apa yang anak Anda katakan dengan “mmm” sederhana, “Saya mengerti”, “oh”, “benar”.
Seringkali di balik apa yang anak Anda katakan (atau bahkan di balik bagaimana mereka bertindak, jika belum berbicara) adalah sebuah perasaan. Identifikasi perasaan dan beri nama. “Kedengarannya membuat frustrasi”
“Kamu kecewa karena kita harus pergi sekarang”. Sangat penting untuk menerima perasaan dan menahan godaan untuk membuat segalanya lebih baik dengan menyangkalnya (“hei, tidak ada alasan untuk marah”).
Sebarkan situasi sulit dengan memberikan keinginannya kepada anak Anda dalam fantasi. Lambaikan tongkat dengan kata-kata!
“Kamu akan sangat menyukainya jika kamu bisa begadang nanti”
“Kalau saja aku bisa membuat jus jeruk itu menjadi jus apel favoritmu”
2. Cara Berkomunikasi
Tips kedua menasihati anak adalah komunikasi yang tepat. Untuk membuat anak Anda mendengarkan, pikirkan baik-baik cara Anda berkomunikasi. Perbedaan halus dalam kata-kata, nada suara dan bahasa tubuh dapat mempengaruhi apakah anak Anda menyetel atau tidak.
Nada suara
Bagaimana Anda mengatakan sesuatu sama pentingnya, jika tidak lebih penting, seperti apa yang Anda katakan. Gunakan nada up-beat, mendorong, positif sebanyak mungkin. Saat menunjukkan batas, terdengar pasti dan percaya diri. Setiap petunjuk ketidakpastian dan Anda lebih mungkin untuk diabaikan, diperdebatkan (Tapi “tolong, tidak bisakah saya …”), atau merasa bersalah (“Ini sangat tidak adil”).
Untuk menunjukkan ketidaksetujuan, gunakan nada yang lebih tegas, lebih rendah, dan berwibawa, tetapi jangan berteriak. Hindari mengomel. Tanyakan sekali dengan baik, sekali tegas dan kemudian ambil tindakan. Jika Anda biasanya mengulangi diri sendiri beberapa kali sebelum Anda mengambil tindakan, anak Anda akan belajar untuk mengabaikan permintaan awal Anda.
Bahasa tubuh
Berkomunikasi dari dekat. Jangan berteriak dari kamar sebelah. Selalu turun ke ketinggian anak Anda dan lakukan kontak mata. Orang dewasa yang menjulang tinggi di atas seorang anak bisa jadi menakutkan.
Kata-kata
Gunakan perintah yang jelas dan buat permintaan tetap singkat dan langsung ke intinya. Batasi diri Anda pada beberapa kata penting (misalnya “Jam 8 Waktu Tidur”). Hindari menuduh (“kamu tidak pernah mendengarkan!”), mengkritik (“kamu sangat malas”), atau mengancam (“jika kamu tidak cepat, aku akan pergi tanpa kamu”).
Hindari ungkapan yang menyiratkan bahwa kerja sama adalah pilihan!
“Bolehkah kita…?” “Bisakah Anda …” memberi anak Anda klausa keluar (yaitu “Tidak!”) Sebaliknya, buat permintaan yang jelas, singkat, dan spesifik: “Waktu tidur sekarang”
3. Bagaimana Mendorong Kerjasama
Tips yang ketiga untuk menasihati anak adalah mendorong kerjasama. Untuk beberapa anak “tidak” dapat menjadi posisi default ketika diminta untuk melakukan sesuatu. Berikut adalah beberapa tips untuk mendorong kerja sama anak Anda. Buatlah pernyataan fakta yang menggambarkan masalah daripada menuduh atau mengkritik
“Ada cat di atas meja”
“Aku bisa melihat bungkus di lantai”
Memberikan informas
“Baju di lantai tidak cepat kering”
“Membiarkan lampu menyala boros listrik”
Jelaskan bagaimana perasaan Anda
“Aku tidak suka mendengar rengekan”
“Itu mengganggu saya ketika saya melihat pakaian di lantai”
Kurangi penolakan dengan menawarkan pilihan tentang kapan atau bagaimana sesuatu dilakukan
“Apakah Anda ingin rambut Anda ditata sebelum atau sesudah sarapan?”
“Apakah Anda ingin melompat ke mobil seperti kuda poni atau terikat seperti anjing?”
– Hindari kuliah, gunakan satu kata
“Sepatu!”
“Piyama!”
Gunakan teknik ‘ketika…maka’ untuk memfokuskan anak Anda pada apa yang perlu diselesaikan
“Ketika kamu sudah menggosok gigi, maka aku akan membacakanmu sebuah cerita”
“Begitu pekerjaan rumah Anda selesai, maka Anda bisa menonton TV”
Tulis catatan
Anak-anak suka menerima catatan. Jadilah kreatif, catatan tidak hanya harus datang dari Anda!
“Saya suka digantung. Tolong jangan tinggalkan aku di lantai. Terima kasih. Handukmu.”
Memuji dan menghargai kerjasama
Pujilah semua tanda kerja sama dengan kehangatan dan antusiasme. Gunakan grafik bintang untuk memotivasi anak Anda untuk tugas sehari-hari seperti bangun, menyikat gigi, berpakaian
Terakhir, gunakan teknik keterlibatan untuk mendorong perilaku membantu melalui perhatian positif.
sumber: ( 1 )
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News