Womanindonesia.co.id – Citra diri adalah pandangan pribadi, atau gambaran mental, yang kita miliki tentang diri kita sendiri. Citra diri atau populer dikenal sebagai personal branding adalah “kamus internal” yang menggambarkan karakteristik diri, termasuk hal-hal seperti cerdas, cantik, jelek, berbakat, egois, dan baik hati.
Karakteristik ini membentuk representasi kolektif dari aset (kekuatan) dan liabilitas (kelemahan) kita seperti yang kita lihat. Citra diri adalah produk pembelajaran. Pengaruh anak usia dini, seperti orang tua dan pengasuh, memiliki pengaruh besar pada citra diri kita.
Mereka adalah cermin yang memantulkan kembali citra diri kita kepada kita. Pengalaman kami dengan orang lain seperti guru, teman, dan keluarga menambah citra di cermin. Hubungan memperkuat apa yang kita pikirkan dan rasakan tentang diri kita sendiri.
Gambaran yang kita lihat di cermin mungkin merupakan pandangan yang nyata atau terdistorsi tentang siapa diri kita sebenarnya. Berdasarkan pandangan ini, kita mengembangkan citra diri yang positif atau negatif. Kekuatan dan kelemahan yang kita adopsi memengaruhi cara kita bertindak hari ini.
Kita terus-menerus menyerap informasi dan mengevaluasi diri kita sendiri dalam beberapa bidang, seperti penampilan fisik (Bagaimana penampilan saya?), kinerja (Bagaimana keadaan saya?), dan hubungan (Seberapa pentingkah saya?).
Dengan personal branding yang positif, kita mengenali dan memiliki aset dan potensi kita sambil bersikap realistis terhadap kewajiban dan keterbatasan kita. Dengan citra diri negatif, kita fokus pada kesalahan dan kelemahan kita, mendistorsi kegagalan dan ketidaksempurnaan.
Personal branding penting karena cara kita memikirkan diri sendiri memengaruhi perasaan kita tentang diri sendiri dan cara kita berinteraksi dengan orang lain dan dunia di sekitar kita. Citra diri yang positif dapat meningkatkan kesejahteraan fisik, mental, sosial, emosional, dan spiritual kita.
Di sisi lain, personal branding yang negatif dapat menurunkan kepuasan dan kemampuan kita untuk berfungsi di area ini.
Bagaimana Menciptakan Citra Diri Yang Positif?
Personal branding tidak diperbaiki secara permanen. Sebagian dari personal branding kita bersifat dinamis dan berubah. Kita dapat belajar mengembangkan pandangan yang lebih sehat dan lebih akurat tentang diri kita sendiri, sehingga menantang distorsi di cermin.
Perubahan ini terjadi seumur hidup. Personal branding yang sehat dimulai dengan belajar menerima dan mencintai diri sendiri. Itu juga berarti diterima dan dicintai oleh orang lain.
Langkah-langkah khusus
- Ambil inventaris citra diri.
- Buat daftar kualitas positif Anda.
- Minta orang penting untuk menggambarkan kualitas positif Anda.
- Tetapkan tujuan dan sasaran pribadi yang masuk akal dan terukur.
- Hadapi distorsi pemikiran.
- Identifikasi dan jelajahi dampak label masa kecil.
- Menahan diri dari membandingkan diri Anda dengan orang lain.
- Kembangkan kekuatan Anda.
- Belajar mencintai diri sendiri.
- Berikan afirmasi positif.
- Ingatlah bahwa Anda unik.
- Ingat seberapa jauh Anda telah datang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News