Womanindonesia.co.id – Pernyataan Gitasavi tentang alasan Childfree terus menjadi topik hangat di publik.
Selain netizen, beberapa public figure turut membagikan komentarnya terkait kontroversi Gitasavi’s Childfree.
Tak terkecuali Bunga Zainal, artis yang sedang viral karena lagunya yang dibintangi oleh Ria Ricis ini juga angkat bicara tentang diskusi Childfree Gitasavi.
Ia memposting video tersebut di akun Tik Tok miliknya @bunga23zainal dan memberi caption di awal.
“Mau awet muda? Kamu tidak boleh punya anak!” tulis Bunga Zainal.
Kayaknya awal videonya jadi sindiran atas kontroversi Childfree ini.
Video tersebut memperlihatkan Bunga Zainal mengenakan pakaian olahraga berwarna merah muda. Dia juga tampak mengenakan halter untuk membantu atletisnya.
Bunga Zainal memamerkan penampilannya dengan mengangkat dan menurunkan dumbel dengan mudah. Dia juga mengungkapkan pendapatnya tentang awet muda, yang tidak bisa dilihat apakah seseorang memiliki anak atau tidak.
“Siapa yang mengatakan itu? Saya telah jatuh dua kali, saya setengah dewasa jadi saya berusia 36 tahun, tetapi saya tidak kalah dari usia 20-an,” katanya.
Selain itu, Bunga Zainal juga memberikan tips agar awet muda.
“Banyak cara untuk awet muda, salah satunya dengan berolahraga dan menjaga pola hidup sehat,” ujarnya. “Saya pikir memiliki anak mengajarkan kedewasaan, mengajarkan kesabaran dan membuat hidup saya lebih baik dan lebih berwarna,” tambahnya.
Namun, video sanggahan Bunga Zainal mengklaim bahwa Childfree bisa membuat awet muda, cibir netizen.
“Kamu kenapa nona? Padahal dulu pendiam, kamu baik Mba. Kamu juga tidak miskin, tapi kamu mengikuti masalah orang lain,” tulis netizen. “Itu benar… kita sudah tahu kemana dia pergi. Pansus, cari sensasi supaya dia terkenal lagi,” tambah netizen lainnya.
“Cara untuk tetap awet muda adalah memiliki banyak uang.”
“Ya selalu benar, kamu ingin netizen memujimu,” kata netizen.
Childfree
Tanpa anak atau tanpa anak (dalam bahasa Inggris: tanpa anak) adalah keputusan atau pilihan hidup untuk tidak memiliki anak, terlepas dari apakah mereka alami, anak tiri atau adopsi.
Penggunaan istilah tanpa anak untuk menyebut orang yang tidak menginginkan anak muncul pada akhir abad ke-20.
Keputusan untuk tidak memiliki anak sangatlah sulit dan tidak terduga bagi sebagian besar masyarakat, dan bagi seluruh sejarah manusia pada umumnya.
Ketersediaan alat kontrasepsi yang dapat diandalkan untuk mempersiapkan kehidupan di masa tua telah menjadikan tidak memiliki anak sebagai pilihan di banyak negara maju, meskipun keputusan ini mendapat kritik negatif.
Pendukung gaya hidup tanpa anak (misalnya Corinne Maier, penulis Paris dalam bukunya No Kids:
Menurutnya, 40 alasan untuk tidak memiliki anak mencantumkan beberapa alasan.
memiliki banyak tanggung jawab sosial dan keluarga, misal, Pengasuh atau wali utama dari orang tua, saudara kandung atau pasangan yang cacat.
- Masalah keuangan
- Kurangnya dukungan jaringan dan sumber daya.
- untuk kesejahteraan pribadi.
- Masalah kesehatan, termasuk penyakit genetik.
- Ketakutan bahwa aktivitas seksual akan berkurang.
- ketakutan yang berbeda (misalnya pengalaman penjara atau kekecewaan) juga merupakan ketakutan bagi anak.
- Kerusakan atau masalah dalam suatu hubungan.
- Takut akan perubahan fisik kehamilan, persalinan dan pemulihan. (misalnya berkurangnya daya tarik fisik)
- percaya bahwa seseorang dapat memberikan kontribusi besar bagi umat manusia dengan usaha, bukan dengan memiliki anak.
- Kesadaran akan ketidakmampuannya menjadi orang tua yang sabar dan bertanggung jawab.
- pandangan bahwa ingin punya anak adalah bentuk narsisme. Tidak ada yang cocok.
- percaya bahwa tidak pantas membawa anak yang tidak diinginkan ke dunia ini.
- berpendapat bahwa tidak pantas memiliki anak, meskipun banyak anak yang perlu diadopsi.
- Kepedulian terhadap dampak lingkungan negatif yang mungkin mengancam, seperti kelebihan populasi, polusi, dan kelangkaan sumber daya alam.
- Antinatalisme, kepercayaan bahwa melahirkan orang baru ke dunia adalah sikap tidak bermoral yang diturunkan dari generasi ke generasi.
- Keyakinan akan keadaan bumi yang memburuk secara negatif sehingga menolak untuk menempatkan seorang anak dalam situasi yang memburuk (Efek pemanasan global, perang, kelaparan) Semua peristiwa mengerikan ini dapat menyebabkan seorang anak hidup dalam penderitaan hingga Kematian.
- percaya bahwa orang cenderung memiliki anak karena alasan yang salah. (misalnya ketakutan, tekanan sosial dari norma atau aturan budaya)
- mengikuti ajaran agama yang menolak memiliki anak.
- tidak suka anak-anak
- Ketidakpastian tentang stabilitas hubungan orang tua. tidak tertarik
- percaya mereka terlalu tua untuk memiliki anak
- orientasi karir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News