Womanindonesia.co.id – Bagi para pendaki gunung bunga edelweiss atau bunga abadi (Anaphalis javanica) merupakan bunga yang sering dijumpai dan dianggap istimewa ketika berhasil menemukannya.
Bukan tidak ada alasan karena bunga edelweis termasuk bunga yang dilarang dipetik oleh siapapun termasuk para pendaki gunung.
Bahkan peraturan ini dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 pasal 33 ayat (1) dan (2) tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya masih mengatur larangan memetik Edelweiss.
Lalu apa keistimewaan bunga edelweiss ini hingga termasuk tumbuhan yang dilindungi oleh pemerintah diberbagai negara?
Tentang Bunga Edelweiss
Bunga Edelweiss adalah bunga endemik yang sering juga disebut sebagai Bunga Keabadian karena mampu tumbuh di tempat yang tandus dan bunganya tidak rontok karena pengaruh hormon tertentu.
Adapun ciri-ciri dari Bunga Edelweiss adalah sebagai berikut:
- Edelweiss termasuk tumbuhan epifit sehingga batangnya tak membesar.
- Batang tanaman pada Edelweiss sekaligus menjadi tangkai bunga.
- Batang pada Edelweiss ini tertutupi kulit yang cenderung kasar dan bercelah.
- Daun pada Edelweiss berbentuk linear dan lancip. Panjang daun ini berkisar 4 hingga 6 cm, dengan lebar berkisar 0,5 cm.
- Daun pada Edelweiss mempunyai bulu bulu halus berwarna putih yang mirip dengan wol.
- Pada masing-masing tangkai bunga, terdapat 5 hingga 6 kepala bunga Edelweiss berukuran sekitar 5 mm yang dikelilingi daun daun muda.
- Kelopak bunga Edelweiss berwarna putih dengan tekstur yang lembut. Adapun bagian kepala bunga dari Edelweiss berwarna kuning.
- Edelweiss adalah tumbuhan endemik yang hanya tumbuh di ketinggian 2000 hingga 3000 mdpl.
Edelweiss merupakan tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan pegunungan dan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus, karena mampu membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang secara efektif memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara. Bunga-bunganya, yang biasanya muncul di antara bulan April dan Agustus.
Karena zat bunga edelweiss memiliki kandungan yang baik, maka tidaklah heran bagi para ilmuwan dibidang kecantikan bunga ini dijadikan bahan kecantikan yang mempu mengabadikan kulit cantik secara alami.
Adalah The Body Shop Indonesia meluncurkan rangkaian produk perawatan kulit Edelweiss, yang berasal dari ekstrak tumbuh-tumbuhan alami (plant based) sebagai alternatif dari produk perawatan kulit yang berbasis kimia sintetis seperti Retinol.
Edelweiss mengandung lebih banyak antioksidan untuk melindungi serta memperkuat ketahanan kulit sehingga membuatnya lebih sehat dan halus di segala usia. Ekstrak bunga Edelweiss yang menjadi bahan utama rangkaian produk ini diambil dari pegunungan Alpen di Swiss secara etis dan pengolahaannya juga telah melalui prinsip “Green Chemistry”. Bunga Edelweiss dibudidayakan dan dipanen secara organik sehingga seluruh proses dipastikan tidak membahayakan serta menjaga biodiversitas di pegunungan Alpen tersebut.
Suzy Hutomo, Chairperson The Body Shop Indonesia dalam sambutannya mengatakan, “The Body Shop percaya setiap produk yang kami pasarkan bertujuan untuk memberikan proteksi dan kekuatan pada kulit sekaligus menghadirkan kebahagiaan, semangat serta pemberdayaan. Kekuatan ini tercermin dalam rangkaian produk yang kami persembahkan hari ini, yaitu Edelweiss. Bunga Edelweiss tumbuh dan dapat bertahan di kondisi dan cuaca yang ekstrem di pengunungan Alpen. Di tengah terpaan angin, hujan, hingga paparan panas sinar matahari secara langsung dan dampak buruk sinar Ultraviolet. Bunga Edelweiss dapat bertahan dan mempunyai daya pemulihan diri yang sangat baik karena kandungan antioksidan naturalnya yang tinggi. Karena daya proteksi alami inilah, Edelweiss merupakan bahan alami yang ideal untuk produk perawatan kulit.”
Rangkaian produk utama yang terdiri dari Edelweiss Daily Serum Concentrate, Cleaning Concentrate, Eye Serum Concentrate, dan Intense Soothing Cream, mengandung Leontopodic Acid yang di dalamnya terdapat 43% lebih banyak antioksidan dibandingkan dengan produk berbasis sintetis seperti Retinol. Rangkaian produk Edelweiss juga mengandung peptida alami, Hyaluronic Acid, dan tentunya Edelweiss Stem Cells.
“Penggunaan produk perawatan kulit secara rutin yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (plant based) dan bahan yang alami dapat meningkatkan ketahanan kulit kita dari paparan eksternal seperti polusi, debu, dan zat kimia lainnya. Rangkaian produk Edelweiss dengan kandungan antioksidan alami yang tinggi dapat melindungi kulit sehingga menjadi lebih sehat dan halus. Dari survey yang telah dilakukan oleh The Body Shop, terbukti bahwa 9 dari 10 wanita yang menggunakan Edelweiss Daily Serum Concentrate merasakan kulitnya menjadi lebih kuat, halus, dan kenyal hanya dalam 4 minggu”, ujar Astrid Indrasari Skincare, Bodycare & Haircare Product Category Manager, The Body Shop Indonesia
Sigi Wimala, seorang Aktris dan Model juga telah merasakan secara langsung manfaat dari Edelweiss ini mengatakan, “Aktivitas saya yang sangat aktif seperti kegiatan berolahraga menyebabkan kondisi kulit sangat rentan terpapar polutan-polutan yang berbahaya untuk kulit, terutama untuk kulit saya yang kering. Setelah mencoba Edelweiss Serum, kulit saya terasa lebih halus, lebih kuat, dan kenyal. Saya sangat menyarankan penggunaan Edelweiss sebagai rutinitas di dalam produk perawatan kulit kita. Saya yakin kalian pasti jatuh cinta.”
Dr Arini Widodo, SpKK, dokter spesialis kulit juga berpendapat bahwa lapisan ketahanan kulit (skin barrier) harus selalu terjaga kekuatan dan kondisi optimalnya, Ia juga mengatakan bahwa ketahanan kulit tidak hanya dapat dijaga dari luar saja, namun juga harus dari dalam.
“Salah satu alternatif produk perawatan kulit untuk skin barrier yang baik adalah penggunaan produk yang berasal dari bahan-bahan alami, seperti ekstrak tumbuh-tumbuhan. Memelihara ketahanan kulit dan bebas dari stress pada kulit menjadikan kulit kita lebih sehat, halus, dan terasa kenyal. Produk-produk dengan kandungan antioksidan juga dapat mengurangi proses oksidasi pada kulit. Praktek-praktek seperti mindfulness, self-love, dan peduli terhadap kesehatan mental juga sangat diperlukan untuk ketahanan kulit dari dalam”, tutur dr Arini.
Dalam kesempatan ini The Body Shop Indonesia juga ingin mengambil perubahan mendasar dalam menyampaikan konsep “Awet Muda”, menjadi lebih berfokus pada kekuatan dan kesehatan kulit yang dapat membuat setiap orang merasa bahagia dan merayakan penuaan (aging) sebagai sebuah proses yang alami.
“Sejak semula, pendiri The Body Shop, Anita Roddick, adalah sosok yang selalu mendorong perubahan serta mendobrak norma-norma serta praktek-praktek umum yang ada di industri kecantikan. Oleh karena itu konsep “Youth” atau “Anti-aging” yang telah menjadi norma umum di industri sudah saatnya kita ubah fokusnya kepada proteksi dan perlindungan terhadap kulit. Proses aging merupakan proses alami yang akan dilewati setiap orang sehingga kita hendaknya merayakan setiap proses tersebut dengan bahagia”, demikian ujar Suzy Hutomo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News