Womanindonesia.co.id – Kesehatan gigi dan mulut sangat penting untuk dijaga terutama di masa anak-anak, sehingga ketika tua gigi tetap dalam kondisi yang baik. Terlebih lagi, kondisi gigi dan mulut ini berdampak pada asupan gizi anak.
“Kalau gigi dan mulut tidak sehat, maka asupan gizinya jadi berkurang dan akhirnya kondisi kesehatan bisa menurun,” kata Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin dalam perayaan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2022 oleh PT Unilever Indonesia, Tbk. melalui Pepsodent belum lama ini.
Olehnya itu, Menkes mengajak masyarakat menggunakan momentum BKGN 2022 untuk menggugah kesadaran kita semua terhadap pentingnya kesehatan gigi dan mulut, mulai dari gigi kita sendiri, dan tidak usah takut untuk secara rutin memeriksakan gigi dan mulut.
“Dengan demikian, kesehatan gigi dan mulut anak-anak bisa terjaga, asupan nutrisinya bisa terjaga, dan mereka bisa tumbuh menjadi anak-anak yang sehat, manusia yang produktif, dan bisa membangun Indonesia yang lebih baik dan keluarga yang lebih baik dari kita,” kata Budi.
Head of Professional Marketing Personal Care Unilever Indonesia Drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc mengatakan, Pepsodent terus mewujudkan purpose untuk mendukung edukasi dan perawatan gigi dan mulut.
Hal ini menjadi semakin krusial karena survei Pepsodent memperlihatkan adanya peningkatan permasalahan gigi dan mulut pada masyarakat selama pandemi, seperti kemunculan gigi berlubang baru pada 25% responden akibat menurunnya kebiasaan merawat kesehatan gigi dan mulut .
Dari survei ini terlihat bahwa di masa pandemi kebiasaan orang tua menyikat gigi pada pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur telah menurun sebesar 5%, bahkan pada anak penurunannya dua kali lebih besar, yaitu 11%.
“Memprihatinkan bahwa meski pandemi sudah mereda, kebiasaan yang terlanjur terbentuk ini belum berubah signifikan,” lanjut drg. Mirah.
Menanggapi hal itu, Ketua Pengurus Besar PDGI drg. Usman Sumantri, MSc, mengatakan beberapa risiko yang dapat timbul di balik kebiasaan buruk ini adalah masalah gigi berlubang, infeksi gusi, hingga rasa sakit yang sangat mengganggu kenyamanan dan produktivitas.
Bahkan di masa pandemi 60% dari orang yang mengalami sakit gigi tetap menghindari berkunjung ke dokter gigi. “Untuk itu, diperlukan intervensi segera untuk memulihkan kebiasaan masyarakat dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut mereka,” tuturnya.
Peresmian BKGN 2022
Bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Gigi Nasional (HKGN) 2022, hari ini PT Unilever Indonesia, Tbk. melalui Pepsodent bersama Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI) serta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia meresmikan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2022 di Gelora Bung Karno.
Mengangkat tema “Pulih Bersama dengan Senyum Sehat Indonesia”, BKGN 2022 menyoroti isu pentingnya memulihkan kebiasaan menyikat gigi pagi dan malam hari, serta rutin berkonsultasi ke dokter gigi, yang mengalami penurunan selama pandemi. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat kembali bangkit, hidup lebih sehat dan produktif dengan senyum Indonesia.
Acara peresmian yang turut disaksikan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan RI dan Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta secara daring ini diramaikan oleh lebih dari 500 siswa/i Sekolah Dasar di wilayah Jabodetabek dan ribuan siswa/i yang berasal dari 210 kota/kabupaten di berbagai wilayah Indonesia untuk melakukan kegiatan sikat gigi bersama secara langsung maupun virtual, sebagai simbol komitmen meningkatkan kebiasaan merawat kesehatan gigi dan mulut dengan tepat.
BKGN 2022 mengajak masyarakat untuk bangkit lebih kuat, bebas gigi berlubang dengan rutin menyikat gigi pagi dan malam, serta rutin berkonsultasi ke dokter gigi. Ajakan ini ditandai dengan pemecahan rekor MURI untuk “Sikat Gigi Secara Daring di Lokasi dan Peserta Terbanyak” sebagai awal peresmian BKGN 2022, yang diikuti secara serentak oleh 701.009 masyarakat.
Ketua AFDOKGI drg. R. Rahardyan Parnaadji, M.Kes., Sp. Pros, mengatakan memulihkan kebiasaan dalam merawat kesehatan gigi dan mulut merupakan tanggung jawab bersama, termasuk kami dari kalangan akademisi.
“Setelah sekian lama para calon dokter gigi menghadapi keterbatasan untuk memberikan perawatan gigi dan mulut secara langsung, BKGN 2022 menjadi momen yang sangat baik untuk kembali melakukan pengabdian masyarakat, dan memberikan edukasi kesehatan gigi dan mulut,” imbuhnya.
Dr. drg. Yulita Hendrartini, M.Kes, AAK, Ketua ARSGMPI turut menyatakan antusiasmenya, di tengah situasi pandemi, seluruh Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan yang terlibat siap memastikan bahwa rangkaian kegiatan BKGN 2022 akan dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan, mulai dari screening kesehatan yang ketat, menjamin kehigienisan semua perangkat pendukung, mencegah kerumunan, hingga memonitor jumlah pasien yang dapat dilayani.
“Semoga pelaksanaan BKGN 2022 dapat membantu memulihkan kebiasaan merawat gigi dan mulut agar masyarakat Indonesia bisa hidup lebih sehat, bangkit lebih kuat, bebas gigi berlubang,” tutup drg. Mirah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News