WomanIndonesia.co.id – Penerapan kelas online selama masa pandemi virus corona berpengaruh buruk bagi kesehatan mata anak. Hal ini karena mereka dipaksa untuk berlama-lama menatap layar ponsel atau komputer hingga menyebabkan mata tegang dan kelelahan.
Melansir Times of India, Rabu (1/7/2020), para ahli kesehatan mengatakan kelas online menjadi beban tambahan pada mata anak-anak yang sudah tegang.
Dokter Mata Mridula menjelaskan, mata manusia tidak diperuntukkan menatap layar dalam jangka waktu yang lama. Dengan demikian, berjam-jam di depan komputer atau ponsel dapat menyebabkan kerusakan pada mata. Bagi anak-anak yang sudah memakai kacamata, bahkan bisa menambah intensitas kadar lensa mata mereka.
Baca Juga Membaca Buku dapat Merangsang Kreativitas Anak
Namun,bagi anak yang masih memiliki penglihatan yang normal memiliki potensi yang besar muncul gangguan iritasi mata. Ada yang matanya merah, kering, berair, karena paparan radiasi layar yang terus menerus yang kadang lebih dari lima atau 10 jam mereka terus melihat ponsel atau laptop.
Endah mengatakan, andaikan waktu menatap layar (screen time) yang dilakukan anak-anak terlalu lama, gangguan fungsi mata bisa terjadi. Gangguan fungsi mata yang dimaksud bisa berupa rabun, pandangan dobel, bahkan kadang-kadang sampai hilang fokus. Menurutnya, hal itu disebabkan radiasi yang ada di layar, tidak baik untuk mata.
Dari penelitian di era Covid-19 pada anak-anak ini risiko terjadinya miopi mulai banyak. Artinya, banyak anak-anak yang mengalami gangguan penglihatan.
Untuk anak-anak di tingkat Sekolah Dasar (SD) atau usia 6 hingga 12 tahun, idealnya lama menatap layar antara 60 menit hingga 90 menit dalam sehari.
Sementara itu, untuk anak-anak di jenjang sekolah menengah atau usia 12 hingga 18 tahun, waktu ideal screen time untuk mengikuti pembelajaran daring tidak lebih dari dua jam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News