Womanindonesia.co.id – Gangguan pencernaan merupakan keluhan yang membuat pengidapnya jadi bingung dalam memilih makan. Makan apapun rasanya jadi serba salah. Gangguan pencernaan memang menuntut pengidapnya untuk cermat dalam memilih makanan. Karena kalau tidak, bukan tidak mungkin keluhan akan menjadi semakin berdampak negatif dari hari ke hari.
Nah, simak beberapa makanan yang memicu gangguan pencernaan yang semestinya dihindari atau dikurangi mengonsumsinya berikut ini!
Makanan olahan
Tak hanya meningkatkan risiko diabetes tipe-2, penyakit jantung, dan berat badan, jenis karbohidrat olahan; seperti roti, soda, dan keripik kentang juga bisa mengganggu sistem pencernaan. Makanan ini akan bergerak melewati usus dengan cepat, menciptakan rasa kembung, nyeri, dan gangguan pencernaan lainnya.
Bila kesulitan untuk memangkas asupan karbohidrat olahan dari pola makan sehari-hari, coba padukan dengan makanan yang lambat dicerna.
Makanan dengan pemanis buatan
Menurut Sauceda, usus tidak selalu cocok dengan pemanis buatan. Pernah ada penelitian yang membuktikan hubungan konsumsi pemanis buatan dengan efek merugikan pada mikrobioma usus.
Ada beberapa produk makanan yang mengandung pemanis buatan seperti yogurt ‘ringan’, bubuk protein rendah gula, atau jeli bebas gula. Sebaiknya pilih opsi menu sarapan yang memiliki rasa manis alami bebas dari pemanis buatan.
Makanan bercita rasa asam
Dilansir Huffington Post, makanan bercita rasa asam bahkan buah-buahan menyehatkan sekalipun seperti jeruk, lemon, grapefruit, hingga tomat, bisa meningkatkan risiko asam lambung naik. Sebab, tingkat keasaman yang dimiliki sederet makanan tersebut cukup tinggi.
Sebaiknya, kurangi konsumsi makanan bercita rasa asam. Bila masih ingin menyantap buah atau sayuran yang rasanya asam, batasi konsumsinya sesekali saja. Jangan sampai mengonsumsinya saat perut kosong, karena bisa meningkatkan iritasi dan inflamasi.
Gorengan
Banyak restoran menggunakan minyak sayur yang sudah diproses untuk menggoreng makanan berulang kali; membuatnya sulit dicerna tubuh. Selain itu, sebuah studi yang dipublikasikan dalam the World Journal of Gastroenterology juga mengungkapkan, pola makan tinggi lemak bisa mengubah komposisi mikrobioma usus.
Hal ini bisa mengakibatkan munculnya gangguan pencernaan, dan penyakit yang menyerang beberapa organ serta jaringan tubuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News