Suntik filler dapat dilakukan untuk mengoreksi berbagai masalah, umumnya yang muncul di wajah. Namun, ternyata filler juga bisa berdampak buruk lho.
Womanindonesia.co.id – Suntik filler merupakan prosedur perawatan kecantikan yang melewati proses penyuntikan zat sintetis atau alami ke kulit. Suntik filler dapat dilakukan untuk mengoreksi berbagai masalah, umumnya yang muncul di wajah.
Bahan filler terdiri dari bahan sintetis maupun alami. Salah satu bahan yang sering digunakan adalah asam hialuronat. Namun yang perlu diketahui, Apakah suntik filler berbahaya terdapat kesehatan? Simak berikut ini.
Bahaya Suntik Filler
1. Granuloma
Bahaya suntik filler yang pertama adalah bisa menimbulkan granuloma. Granuloma adalah tonjolan pada kulit yang disebabkan oleh proses radang, dan bisa terjadi setelah proses filler di lokasi injeksi.
2. Pembengkakan
Bahaya suntik filler yang kedua adalah menyebabkan pembengkakan. Memar dan pembengkakan di area suntikan adalah ihwal lumrah. Umumnya, bengkak akan berkurang setelah beberapa jam pasca-penyuntikan.
Namun, dampak berbeda akan muncul jika Anda menggunakan implan wajah permanen sebagai bahan filler. Mengutip LiveStrong, dalam kondisi itu, bengkak akan bertahan lebih lama hingga hitungan minggu. Untuk mengatasinya, Anda bisa melakukan kompres dengan air dingin untuk mengurangi iritasi.
3. Alergi
Bahaya suntik filler yang ketiga adalah bisa menyebabkan alergi. Reaksi alergi yang muncul biasanya kulit terasa panas, sensasi terbakar, muncul ruam merah di wajah hingga gatal. Itu sebabnya, sebelum melakukan prosedur suntik filler, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
4. Kebutaan
Bahaya suntik filler yang keempat adalah dapat menyebabkan kebutaan. Kebutaan dapat terjadi apabila filler yang masuk menyumbat bagian pembuluh darah yang memperdarahi saraf penglihatan.
5. Bekas luka
Bahaya suntik filler yang kelima adalah meninggalkan bekas luka. Teknik penyuntikan yang salah bisa menimbulkan bekas luka permanen (tidak bisa hilang). Bahan suntik filler silikon bisa menimbulkan bekas luka yang baru muncul setelah tiga minggu sampai sepuluh tahun. Untuk menghilangkan bekas luka, dokter bisa menyuntikan kortikosteroid ke bekas luka tersebut.
6. Risiko Infeksi
Bahaya suntik filler yang keenam adalah bisa berisiko infeksi. Infeksi muncul karena terdapat peradangan pada kulit yang telah diinjeksi. Biasanya pengobatan berupa salep sampai tablet minum. Pada pasien dengan riwayat infeksi herpes, keburukan dari pemakaian filler yang bisa muncul adalah reaktivasi virus.
Itulah beberapa dampak negatif suntik filler terhadap kesehatan. Semoga bermanfaat!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News