WomanIndonesia.co.id – Memiliki kulit wajah yang mulus, putih dan bercahaya tentu menjadi dambaan bagi setiap perempuan. Tidaklah heran banyak cara yang dilakukan untuk mendapatkannya. Selain dengan perawatan yang menghabiskan uang puluhan juta rupiah dengan berbagai macam tehnik yang beragam diberbagai klinik kecantikan. Namun biasanya karena biaya perawatan cukup mahal, bagi sebagian besar perempuan memilih solusi mudah dengan memakai krim pemutih yang dujual bebas tanpa konsultasi dengan dokter.
Untuk mendapatkan krim pemutih wajah saat ini terbilang sangatlah mudah, bertebaran dijual secara online, bahkan hampir tak terhitung jenisnya, termasuk merek-merek yang baru dengan menjanjikan mampu memutihkan wajah dalam hitungan hari. Dengan strategi marketing promosi yang cukup gencar secara online, baik di media sosial ataupun di platform lainnya, membuat para perempuan mudah tergiur.
Dibalik putihnya kulit wajah Anda hasil dari krim pemutih yang dijual bebas tanpa pengawasan dari dokter, ada bahaya yang mengintai seperti flek hitam, kanker kulit, jerawat dan iritasi efek dari pemakaian krim pemutih tersebut. Selain karena kita tidak mengetahui isi kandungannya, juga Anda tidak tahu apakah krim tersebut sesuai dengan jenis kulit Anda.
Menurut dr. Sekar Ayu Tanjungsari, selaku dokter kecantikan yang berpraktek di Klinik Latika Beauty Care, di Cimanggu Bogor menyarankan, “Untuk memilih krim kecantikan harus disesuaikan dengan kulitnya, karena kalau krim yang dijual secara online biasanya hanya satu jenis. Sementara setiap orang jenis kulitnya berbeda-beda, ada yang kering, berminyak, berjerawat, normal, kombinasi. Dari satu jenis krim tersebut belum tentu cocok dengan semua jenis kulit. Alih-alih menjadi cantik malah hasilnya bermasalah. Itu banyak kejadian dimasyarakat luas. Makanya sebelum pemakaian krim wajah sebaiknya berkonsultasi dengan dokter ahlinya terlebih dahulu.”
“Keuntungannya berkonsultasi dengan dokter bagi setiap pasien adalah dokter bisa melakukan skin analisis, bisa dilihat permasalahan kulitnya, serta krim yang tepat. Selain itu, biasanya krim malam yang dijual secara online itu tidak ada komposisinya. Dan hati-hati dengan krim yang menjanjikan dalam hitungan hari atau minggu bisa putih, itu pasti ada kandungan yang berbahaya. Karena krim pemutih yang alami biasanya selalu memerlukan waktu dan tidak instan”. Tambah dokter Sekar.
Apa saja kandungan dalam krim pemutih yang berbahaya?
Sebenarnya hampir semua krim pemutih ada kandungan yang memutihkan kulit, tapi tidak semua yang meracik krim pemutih ini tahu kadar yang aman dan tidak amannya. Dan biasanya BPOM juga memiliki standar atau batasan untuk setiap kandungan pemutih yang aman dalam krim tersebut. Lalu apa saja kandungan krim pemutih yang berbahaya?
Merkuri
Merkuri adalah jenis logam beracun dan bisa ditemui dalam berbagai bentuk di sekitar kita. Merkuri juga bisa ditemui dalam cream pemutih wajah. Namun, penggunaan merkuri untuk produk pemutih kulit sebenarnya sudah dibatasi yakni di bawah 1 ppm, namun banyak produk pemutih yang mengandung merkuri di atas 100 ppm.
Penggunaan produk yang tidak sesuai aturan dapat menyebabkan keracunan merkuri kronis. Gejalanya bisa berupa tremor dan iritasi. Selain itu, ada juga kasus keracunan merkuri yang menyebabkan hilangnya ingatan, pusing, insomnia, edema, mual, hingga sakit perut.
Asam retinoat
BPOM RI mengategorikan asam retinoat sebagai bahan terlarang dalam produk cream pemutih wajah. Padahal tak sedikit yang menggunakannya sebagai campuran. Menurut BPOM RI, asam retinoat merupakan obat di bawah pengawasan dokter. Asam retinoat juga digunakan sebagai obat perawatan kulit, bukan sebagai kosmetik. Karenanya, BPOM RI melarang penggunaan asam retinoat di dalam produk kosmetik termasuk cream pemutih wajah yang dijual bebas di pasaran.
Hydroquinone
Penggunaan hydroquinone sebagai zat pemutih sudah diketahui sejak lama. Karena itu banyak cream pemutih wajah yang menggunakannya sebagai bahan campuran. Sementara itu, jika digunakan berlebihan, dapat menyebabkan kulit terbakar, terasa seperti tersengat dan juga kulit kemerahan, bisa mneimbulkan kanker, ginjal karena memang terserap oleh tubuh.
Resorsinol
Resorsinol kerap ditemui dalam cream pemutih kulit. Resorsinol jika digunakan sembarangan atau dalam dosis tinggi, dapat menyebabkan keracunan dan dapat mengganggu fungsi sistem saraf pusat. Selain itu, penggunaan dalam dosis tinggi dapat menyebabkan masalah pernapasan dan juga mengganggu fungsi tiroid.
Pemakaian krim yang tepat menurut dr. Sekar yang berpraktek di klinik Latika Beauty Care di Jl. Raya Taman Cimanggu No.16, Cibadak, Kec. Tanah Sereal, Kota Bogor ini menambahkan, “ setelah pemakaian krim yang kami berikan, kami menyarankan untuk kerkonsultasi setelah pemakaian dua minggu, untuk melihat perkembangan hasil dari pemakaian krim tersebut. Apakah hasilnya sesuai dengan jenis kulitnya atau tidak? Dan kami menjamin krim di tempat kami itu aman, bahkan untuk wanita hamil dan menyusui. Memang hasilnya cukup lama bisa sebulan sampai dua bulan karena krim kami tidak memakai kandungan yang berbahaya. Dan satu lagi, untuk setiap klien yang datang ke klinik kami pasti akan disesuaikan dengan jenis kulitnya setelah dianalisis terlebih dahulu”.
“Bahkan kami juga tidak sembarang memberikan krim terhadap semua pasien, selain melakukan analisis permasalahan kulitnya, lalu kami pilih penanganan yang dibutuhkan, juga melihat usia pasien. Karena untuk rentang usia berbeda penanganannya, untuk remaja, usia dua puluhan, tiga puluhan dan empat puluhan. Mengaplikasikan pemakaian krimnya juga ada tahapan. Biasanya untuk krim-krim perawatan wajah tidak bisa dipadukan dengan make up, tapi untuk krim yang ada di klinik kami bisa, hanya saja setelahnya jangan lupa mencuci muka pakai sabun untuk membersihkan sisa make up yang menempel. Dan prinsip kami adalah, perawatan dan pemakaian krim wajah adalah tidak hanya untuk memutihkan tapi juga menyehatkan” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News