WomanIndonesia.co.id – Ketika berbicara tentang mimpi, pasti banyak di antara Anda yang pernah mendengar mitos tentang mimpi – mimpi yang kerap dialami. Contohnya saja ketika Anda mimpi gigi terlepas maka ada keluarga yang akan meninggal, atau Anda sebagai seorang perempuan bermimpi melahirkan maka Anda akan mendapatkan keberuntungan.
Baca Juga Mengubah Masa Lalu
Nah apakah semua itu benar?
Menurut James P. Chaplin, mimpi adalah deretan tamsil dan ide yang kurang lebih saling berhubungan dan berlangsung selama Anda tidur atau dalam keadaan dibius, ataupun ketika dihipnotis.
Menurut pendapat Ibnu Sirin mengatakan, bahwa sebagian besar mimpi tidak bermakna sama sekali. Baik itu mimpi sebagai bunga tidur maupun mimpi yang berasal dari setan.
Nah Apakah mimpi bisa mempengaruhi Psikologi?
Yah tentu, contohnya saja ketika mengalami mimpi buruk. Orang yang baru saja mengalami mimpi buruk biasanya akan terbangun karena perasaan cemas, takut, bahkan jadi tidak bisa tidur lagi. Nah secara nyata, mimpi buruk bisa memengaruhi kondisi psikologis seseorang.
Adapun dampak mimpi buruk terhadap psikologi sebagai berikut:
- Stress: Orang yang mengalami mimpi buruk maka akan terbangun dengan perasaan stres dan tertekan dan jika hal ini terjadi setiap hari, maka si pengidap akan menghindari tidur sehingga pengidap akan mengalami insomnia.
- Gangguan kecemasan: Mimpi buruk bisa mengakibatkan gangguan kecemasan, pengidap akan merasa ketakutan setiap kali terbangun atau menjelang tidur.
- Gangguan Bipolar dan Skizofrenia: Mimpi buruk bisa mengakibatkan gangguan kesehatan mental, seperti bipolar dan skizofrenia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News