Womanindonesia.co.id – Ant-Man and the Wasp: Quantumania tidak memenuhi ekspektasi para kritikus yang mengharapkan film ini membuka fase kelima Marvel Cinematic Universe (MCU).
Film Ant-Man and the Wasp: Quantumania sarat dengan komentar pedas dari para kritikus karena dinilai di bawah standar dalam beberapa aspek.
Film ketiga Ant-Man yang diangkat dari laman kompilasi Rotten Tomatoes pada Kamis (16/2) kemarin malah mendapatkan skor yang begitu rendah.
Disutradarai oleh Peyton Reed, film tersebut hanya memperoleh skor Tomatometer sebesar 55 persen berdasarkan review dari 171 kritikus film.
Skor ini menjadikan Ant-Man 3 terendah kedua dari semua rilis MCU hingga saat ini. Ant-Man 3 hanya dikalahkan oleh Eternals (2021) yang merupakan titik terendah dengan skor 47 persen.
Juga, kritik yang diungkapkan dalam ulasan berbeda bervariasi. Salah satu yang paling disoroti adalah buruknya penulisan kisah Quantummania.
Ulasan David Fear untuk Rolling Stone menyatakan bahwa Ant-Man 3 memiliki cerita yang berat tetapi kurang substansi. Film ini juga terasa membosankan dan kehilangan gairah.
“Entah kenapa Quantum Mania terasa berat tapi tidak substansial, terasa hampir seperti putus asa,” tulis David Fear dari Rolling Stone pada Selasa (14/02).
Banyak kritikus juga kecewa dengan eksekusi Ant-Man and the Wasp: Quantumania nyatanya, film ini membawa beban berat sebagai pembuka Fase 5 MCU.
“Quantum Mania tidak terasa seperti awal dari fase baru bagi Marvel, melainkan sebuah perjalanan petualangan yang melelahkan,” tulis Derek Smith dari Slant Magazine dalam ulasan yang dipublikasikan Rabu (15/02).
Sementara itu, Adam Graham dari Detroit News memberikan ulasan biasa-biasa saja untuk film itu. Ia bahkan mengatakan bahwa hampir setiap bagian dari Ant-Man 3 terasa begitu acak kecuali Kang Sang Penakluk.
Bahkan Jonathan Majors yang tampil impresif sebagai Kang Sang Penakluk pun tak bisa melindungi film ini dari kritik pedas.
Menurut Lindsey Bahr dari AP, film ini membuktikan bahwa Ant-Man bukanlah pilihan yang tepat untuk penjahat setingkat Kang.
“Jurusannya menakutkan dan menawan, tapi Kang sepertinya lawan yang tidak cocok untuk film solo Ant-Man, dan hasilnya adalah Quantum yang berusaha terlalu berlebihan,” tulis Lindsey Bahr dari AP, Selasa (14/02).
Meskipun demikian, banyak kritikus puas dengan Ant-Man and the Wasp: Quantumania, sebagian besar ulasan menunjuk ke arah yang sama, yang merupakan apresiasi terhadap Jonathan Majors.
“Apakah Kang rock? Ya tentu saja. Jurusan memberikan energi it-boy yang intens secara emosional sebagai Adam Driver di The Force Awakens,” ujar Ellen E. Jones dari The Guardian, Selasa (14/2).
“Secara keseluruhan – terutama ketika Anda menggabungkan kinerja pemain utama – Quantum Mania berada pada level yang bagus:
konyol tapi pada level yang tepat,” ujar Clarisse Loughrey dari Independent, Selasa (14/2).
Ant-Man and the Wasp: Quantumania adalah film Ant-Man ketiga. Film pertama dirilis pada 2015, dan Ant-Man and the Wasp menyusul tiga tahun kemudian.
Pemeran film sebelumnya juga kembali untuk film ketiga ini, yaitu Paul Rudd, Evangeline Lilly, Michael Douglas dan Michelle Pfeiffer.
Ant-Man 3 juga menandai debut Kathryn Newton, yang berperan sebagai Cassie Lang dewasa. Jonathan Majors juga akan memulai debutnya sebagai Kang the Conqueror, penjahat utama The Multiverse Saga.
Ant-Man and the Wasp: Quantumania diputar di bioskop pada 15 Februari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News