Womanindonesia.co.id – Tantrum merupakan salah satu keadaan atau perilaku dimana anak meluapkan emosinya dengan cara menangis kencang, berguling-guling di lantai, hingga melempar barang. Kondisi ini kebanyakan ditemukan pada anak-anak, namun bisa juga terjadi pada orang dewasa.
“Tantrum bukanlah suatu penyakit namun sebuah gangguan yang memerlukan penanganan khusus,” terang dr. Robert Soetandio, Dokter Spesialis Anak, RS Pondok Indah Bintaro Jaya.
Ketika anak tantrum, sering kali orangtua berusaha sedemikian rupa untuk menenangkannya. Seperti membujuk, menuruti keinginan anak dll. Namun, ada beberapa hal yang seharusnya tidak Anda lakukan ketika anak tantrum. Simak penjelasan lebih lanjut berikut ini.
Hindari Hal Berikut Kertika Anak Tantrum
Untuk menangani anak tantrum, Anda harus memperhatikan beberapa hal yang harus di hindari berikut ini:
1. Mencoba Menghibur Anak di Tengah Tantrum
Jika anak menangis karena sedih, tentunya orangtua bisa menemani dan menghibur anak. Namun, jika ia menangis karena tantrum dan disertai dengan tindakan yang kurang baik, sebaiknya hindari menghibur anak.
2. Mengatakan “Gak ada yang perlu ditangisi”
Anak-anak masih belajar mengenali dan mengelola emosinya. Yang perlu Anda ajarkan adalah mengidentifikasi emosinya, bukannya malah mendikte mereka dengan apa yang seharusnya tidak mereka lakukan tanpa memberi penjelasan. Maka itu akan berdampak negatif kepada anak bahkan akan memperparah tantrumnya.
3. Terlalu Memberi Perhatian pada Anak Saat Tantrum
Tentunya, saat anak tantrum ibu ingin sekali berada di dekat anak untuk memberikan perhatian. Namun, sebaiknya hindari tindakan tersebut karena dapat membuat tantrum semakin memburuk. Berikan anak waktu sendiri untuk menenangkan perasaannya.
Namun, pastikan ibu selalu memperhatikan anak dengan jarak tertentu. Berpura-puralah ibu tidak mendengar jeritan atau tangisan anak. Hal ini cukup efektif untuk menghentikan tantrum pada anak.
4. Menggunakan Ancaman
Saat sudah bingung menghadapi balita tantrum, pernahkah Anda tanpa sadar mengeluarkan kalimat ancaman seperti “Berhenti menangis atau ibu tinggalkan!” dan semacamnya?
Menurut Dr. Karyn Gordon, penulis buku Dr. Karyn’s Guide to the Teen Years, kalimat ancaman seperti tadi bukan hanya tidak efektif untuk menenangkan balita tantrum, tapi juga dapat merusak kepercayaan anak pada orangtua.
Itulah beberapaa hal yang harus orangtua hindari ketika anak tantrum. Semoga bermanfaat!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News