Womanindonesia.co.id – Sakit kepala bisa dialami siapa saja, termasuk anak kecil. Namun, berbeda dengan orang dewasa, anak ketika sakit kepala kerap kali membingungkan. Anak sakit kepala bisa disebabkan karena kelelahan dan bisa juga karena penyakit tertentu. Meskipun demikian, apapun pemicunya, anak belum bisa menjelaskan tentang sakit kepala yang mereka rasakan. Berikut ini cara membedakan anak sakit kepala karena kelelahan atau karena penyakit tertentu:
Anak Sakit Kepala karena Kelelahan atau Fatigue
Kurangnya energi, kesuraman emosional, dan penurunan tingkat minat untuk aktif secara fisik biasanya menjadi ciri kelelahan. Meskipun mungkin menakutkan sebagai orang tua untuk melihat anak Anda menunjukkan tanda-tanda kelelahan atau kelelahan yang berlebihan, kita sering menemukan bahwa anak yang lelah tidak selalu anak yang sakit.
Beberapa penyebab kelelahan dapat diobati di rumah, sementara yang lain mungkin memerlukan kunjungan dokter. Di bawah ini, temukan penjelasan lebih lanjut tentang penyebab kelelahan serta berbagai pilihan pencegahannya.
Penyebab :
1. Kurang tidur & pola tidur tidak teratur
Jika anak Anda mengalami kurang tidur atau pola tidur yang tidak teratur karena berbagai alasan, biasanya dapat diatasi dengan penyesuaian rutinitas anak untuk memberikan lebih banyak waktu untuk tidur. Kami merekomendasikan untuk mengatur waktu tidur anak Anda satu atau dua jam lebih awal atau membiarkannya bangun sedikit lebih lambat di pagi hari jika waktu memungkinkan. Bahkan jika Anda yakin anak Anda saat ini cukup tidur untuk anak seusianya, ia mungkin memerlukan lebih banyak tidur untuk merasa cukup istirahat. Amati pola tidur yang berkorelasi dan tingkat kelelahan untuk menentukan jumlah tidur ideal mereka per malam.
2. Stres emosional
Stres emosional adalah masalah serius yang harus segera ditangani untuk menghindari konsekuensi jangka panjang. Meskipun stres tidak dapat dihindari (misalnya, jika Anda pindah dan anak Anda mulai masuk sekolah baru), Anda dapat meminimalkannya dengan mendorong anak Anda untuk terlibat dalam percakapan yang sehat dan melakukan upaya khusus untuk membantu mereka merasa percaya diri dan puas. Jenis stres emosional lainnya lebih dapat dihindari dan, jika stres menyebabkan kelelahan, harus ditangani berdasarkan kasus per kasus. Penindasan, kecemasan akademis, dan tekanan untuk tampil atletis adalah semua bentuk stres emosional negatif yang pada akhirnya dapat memanifestasikan dirinya secara fisik.
3. Jadwal yang padat
Jadwal padat yang sengaja atau tidak sengaja kita tempatkan pada anak-anak kita sayangnya dapat mengakibatkan kurang tidur. Jika anak Anda berpartisipasi dalam kegiatan sepulang sekolah dan akhir pekan, ia mungkin tidak memiliki cukup waktu untuk melakukan dekompresi dengan benar sebelum tidur, yang berpotensi mengakibatkan kualitas dan kuantitas tidur yang buruk. Periksa jadwal Anda dan tentukan bagaimana Anda dapat menjadikan istirahat sebagai prioritas bahkan mungkin untuk Anda berdua.
4. Depresi
Depresi tidak diragukan lagi dapat menyebabkan kelelahan, terutama pada remaja, dan sangat penting untuk diatasi karena konsekuensi negatif jangka panjang yang terkait. Jika anak Anda tampak lesu, apatis, dan kekurangan energi untuk aktivitas yang pernah mereka nikmati, depresi bisa menjadi salah satu faktornya.
Jika Anda yakin anak Anda mengalami depresi, terutama jika keadaan tidak berubah secara signifikan sebelum perilaku abnormal dimulai, ketidakseimbangan kimiawi atau hormonal bisa jadi penyebabnya. Anak perlu diperiksa di kantor untuk menyelidiki lebih lanjut dan mengobati gejalanya. Jika dicurigai penyakit kejiwaan, maka mereka akan dirujuk ke penyedia kesehatan mental.
5. Mononukleosis
Mononucleosis (juga dikenal sebagai “mono”) dapat menyebabkan kelelahan yang ekstrim pada remaja. Mono ditularkan melalui air liur, sehingga dapat tertular dari minum, berbagi peralatan, batuk, atau metode penularan air liur lainnya. Mono sering menyebabkan amandel yang terinfeksi secara signifikan, gejala demam dan pilek. Jika Anda mencurigai anak Anda menderita mono, hubungi mereka untuk dievaluasi.
6. Penyebab kelelahan lainnya:
- Anemia ditandai dengan jumlah sel darah merah yang lebih rendah dari rata-rata dan kekurangan zat besi, dan lebih cenderung mempengaruhi remaja dan anak perempuan pada khususnya.
- Tiroid rendah tidak terlalu umum, tetapi dokter Anda mungkin melakukan tes untuk menyingkirkannya jika tampaknya tidak ada penyebab lain untuk kelelahan anak Anda.
Sakit kepala karena penyakit tertentu
Gejala yang mungkin muncul pada anak yang mengalami sakit kepala bisa berbeda-beda. Beberapa kasus dapat menjadi pertanda dari penyakit yang lebih serius pada anak. Olehnya itu, ada beberapa gejala yang bisa Anda jadikan patokan untuk menemui dokter. Segera hubungi dokter jika si kecil mengalami sakit kepala yang diikuti beberapa kondisi berikut:
1. Sakit kepala disertai demam dan leher kaku
Apabila saat sakit menyebabkan anak tidak bisa mendongakkan lehernya ke atas atau menurunkannya ke bawah, atau ia juga tidak bisa menggelengkan dan memutar kepalanya, Anda harus segera bawa ke rumah sakit terdekat.
Sakit kepala pada anak yang disertai demam dan leher kaki bisa menjadi pertanda meningitis.
Meningitis adalah peradangan selaput otak yang bisa disebabkan oleh infeksi bakteri maupun virus. Bayi dan anak-anak sangat rentan terhadap meningitis karena sistem kekebalan tubuh mereka belum mampu melawan infeksi sebaik orang dewasa.
2. Sakit kepala tidak juga berhenti meski sudah minum obat
Sakit kepala umumnya akan mereda setelah minum obat nyeri semacam paracetamol atau ibuprofen, dan beristirahat. Namun jika keluhannya masih saja muncul setelah itu, apalagi malah makin parah, sebaiknya bawa anak ke dokter. Terlebih jika nyeri disertai dengan gejala lainnya, seperti lemas, atau penglihatan kabur, dan kondisi lainnnya yang sampai mengganggu aktivitas anak.
3. Sakit kepala disertai muntah-muntah
Jika sakit kepala disertai dengan sering muntah-muntah tapi tidak menunjukkan gejala lainnya, seperti diare, ini mungkin disebabkan oleh peningkatan tekanan dalam otak (tekanan intrakranial). Terlebih jika rasa sakitnya semakin berat dari sebelum-sebelumnya. Segera bawa anak ke dokter jika mengalami kondisi ini.
4. Ketika sakit kepala sampai membangunkan anak dari tidurnya
Ketika sakit kepala terasa sangat hebat sampai-sampai si kecil terbangun dari tidurnya, ini kemungkinan pertanda disebabkan penyakit serius yang harus segera ditangani. Sakit kepala juga bisa bertambah buruk ketika batuk, bersin, atau memijat kepalanya. Selain itu, mungkin juga disertai dengan mual dan muntah setiap kali mengalami kepala yang sakit.
5. Ketika sakit kepala sering sekali terjadi berkali-kali
Jika anak sering sekali mengalaminya (lebih dari dua kali seminggu) atau sakit tersebut sampai membuat mereka kesulitan beraktivitas seperti biasanya, sebaiknya konsultasikan ke dokter mengenai kondisi anak Anda.
sumber: childrenswellnesscenter
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News