Anak pelit pada orang lain terkadang membuat orangtua malu. Setiap orangtua tentu telah mengajarkan Anda untuk berbagi dengan siapapun.
Womanindonesia.co.id – Sikap pelit merupakan salah satu sikap buruk yang harus dijauhkan dari anak sejak dini agar tidak tertanam sifat tersebut hingga dewasa. Namun, tak jarang sifat anak pelit muncul ketika anak bermain atau berinteraksi dengan teman-temannya. Biasanya anak yang pelit tidak suka berbagi apapun dengan temannya, contoh kecilnya mainan.
Psikolog Ikhsan Bella Persada, M.Psi dikutip dari KlikDokter bahwa anak yang tidak ingin berbagi merupakan hal yang wajar dalam fase perkembangannya. Ia menyebut, pelit adalah proses anak sedang mengembangkan konsep ego dalam diri mereka, dan ini merupakan hal yang alami.
Namun, ada satu hal yang ditegaskan oleh Ikhsan, bahwa meski anak memperlihatkan kecenderungan pelit, tapi orang tua jangan sampai mengucapkan anak pelit di depannya. Nah, untuk itu bagaiamana cara mengatasi anak yang pelit? simak berikut ini:
Tips Mengatasi Anak Pelit
Anak pelit pada orang lain terkadang membuat orangtua malu. Mungkin semua orangtua di dunia ini telah mengajarkan Anda untuk berbagi dengan siapapun, berempati dan peduli. Namun, tak sedikit anak enggan berbagi pada temannya. Bagaimana mengatasinya? Simak penjelasan lebih lanjut!

1. Berikan contoh
Memberi contoh adalah metode pengajaran terbaik. Jadi, misalkan saat waktunya makan, Anda bisa tawarkan makanan Anda kepada Si Kecil. Selain itu, menghabiskan aktivitas bersama yang meninggalkan impresi kemurahan hati juga bisa dilakukan. Anda bisa ajak Si Kecil dengan, “Mama sedang membuat kue, nih. Yuk, bantu Mama.”
2. Buat konsep berbagi lebih konkret
Berbagi adalah konsep yang abstrak bagi balita karena mereka belum terlalu memahami waktu dan bahasa yang rumit. Daripada mengatakan “Mainanmu akan dikembalikan 5 menit lagi”, lebih baik bilang “Mainanmu akan dikembalikan setelah lagu ini selesai”.
Anak mungkin hanya mengerti soal memberi dan menerima, jadi Anda juga perlu mengenalkan konsep menunggu dan bergantian.
3. Diskusikan keinginan dan kebutuhan orang lain
Di tahapan dunia ini, Anda perlu membuka wawasan dunia Si Kecil sehingga ia menyadari bahwa ada orang-orang lain yang juga memiliki keinginan dan kebutuhan yang lain. Sebagai contoh, saat ia meminta susu cokelat, coba tanyakan apa yang orang lain juga inginkan. “Oke, itu yang kamu inginkan. Sekarang, menurutmu apa yang Papa akan suka? Kita harus membawakan Papa apa, ya?”

4. Tanya perasaan anak
Membantu anak mengenali perasaannya sendiri kelak bisa membuat anak mampu membaca dan merespons perasaan orang lain. Misalnya “Adik takut enggak dapat giliran ya?” atau “Kakak sedang asyik main dengan mobil-mobilannya.”
Zero To Three menyebutkan bahwa anak di bawah 3 tahun belum mengerti sepenuhnya bila yang ia lakukan salah. Saat ia sedang dalam keadaan tenang, jelaskan dengan perkataan yang mudah. “Kalau kamu mau sesuatu, bilang ‘Aku boleh pinjam enggak?’ Merebut dan mendorong tuh enggak aman. Lain kali, tanya dulu ya.”
5. Ajarkan bahwa berbagi dapat bersifat sementara
Si Kecil akan merasa lebih baik saat ia tahu bahwa ia bisa memberikan mainannya kepada kawan dan masih mendapatkannya kembali. Jelaskan bahwa temannya hanya meminjam bonekanya sebentar dan akan mengembalikannya. Bonekanya tak akan dibawa temannya pulang dan tetap menjadi miliknya.
6. Puji dia saat mau berbagi
Puji anak saat mau berbagi dan bermain bersama anak lain. Katakan betapa menyenangkannya bisa makan atau main bersama-sama. Tetap berikan pujian meski Si Kecil sekadar mau menunjukkan mainan dan membiarkan anak lain menyentuhnya. Didorong oleh pujian Anda, lambat laun anak akan mau meminjamkan mainannya kepada anak lain.
Itulah beberapa tips mengatasi anak pelit pada temannya. Semoga bermanfaat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News