WomanIndonesia.co.id – Hanging Gardens of Bali bersama iNews menghadirkan sebuah kompetisi yang menarik dan unik bertajuk ‘Internasional Flower Competition (IFC) 2019’. Sebuah kompetisi yang diadakan di Bali dan bertujuan mengajak masyarakat peduli terhadap lingkungan hidup.
Melalui kompetisi ini, Hanging Gardens of Bali ingin mengajak masyarakat memiliki dan merawat taman bunga di depan rumah mereka.
Owner of Hanging Gardens of Bali Nir Peretz mengungkapkan kompetisi mempunyai tujuan agar masyarakat Bali mempercantik Pulau Bali dimulai dari hal kecil seperti menanam bunga serta menjaga kelestarian dari eksistensi lebah.
“Kompetisi yang diadakan di Bali tahun 2019 ini adalah pilot project dari kompetisi yang akan diadakan di kota kota lainnya di Indonesia, bahkan di dunia internasional,” kata Nir Peretz pada temu media di Jakarta baru-baru ini.
Nir menjelaskan, gagasan diadakannya kompetisi ini berawal dari keprihatinan terhadap tingginya sampah plastik di Bali. Jika sampah plastik tidak diatasi atau didaur ulang makan akan semakin mengkhawatirkan.
Berbagai cara pun kemudian dilakukan untuk menghijaukan, mempercantik, serta memperindah Pulau Dewata. Salah satunya ini dengan menanam bunga.
Sementara itu, Sales dan Marketing Director iNews Esmal Diansyah mengatakan, kompetisi ini dapat memotivasi dan memberikan contoh pada semua masyarakat Indonesia, pemerintah lokal Bali, dan pemerintah pusat untuk peduli serta mencintai lingkungan.
“Kami akan menyosialisasikan lebih baik tentang IFC ini. Saya harapkan kerja sama ini bisa membuat kita lebih peduli dan mencintai lingkungan,” kata Esmal.
Panelis atau Juri yang menilai taman bunga peserta ditentukan dari Hanging Gardens Of Bali, diantaranya adalah Zsa Zsa Yusharyahya dan seniman I Nyoman Nuarta, dan juga selebgram comedian sekaligus fotografer Puja Astawa.
Untuk memenangkan kompetisi IFC, para peserta perlu memenuhi beberapa kriteria penilaian seperti yang disampaikan oleh salah satu juri IFC Zsa Zsa Yusharyahya.
“Kriteria penilaian yang paling penting adalah bentuk before after atau unsur sebelum dan sesudah, karena itu adalah wujud keseriusan dalam berpartisipasi dalam kompetisi ini. Selain itu motivasi dan ketekunan saat merawat juga penting sebagai kriteria penilaian,” imbuh Zsa Zsa Yusharyahya.
IFC 2019 ini diikuti oleh masyarakat Bali dengan memperebutkan hadiah sebesar Rp1 miliar untuk satu orang pemenang.
Setelah menutup registrasi pada 31 Maret lalu, maka puncak kompetisi ini akan diadakan pada Sabtu 29 Juni nanti, mulai pukul 18.00 WITA di Lapangan Renon Monumen Bajra Sandhi, Panjer, Denpasar Selatan, Bali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News