Abraham Lincoln adalah Presiden Amerika Serikat yang ke-16, menjabat sejak 4 Maret 1861 hingga terjadi pembunuhannya.
Womanindonesia.co.id – Dalam menjalankan dunia bisnis tentunya tidak selamanya berada diposisi atas, bisa saja sewaktu-waktu kita mengalami kebangkrutan. Untuk bangkit atau merintis kembali usaha tersebut terdapat berbagai macam kendala yang dihadapi, sehingga beberapa diantaranya memilih untuk menyerah setelah berkali-kali gagal.
Namun, berbeda dengan tokoh satu ini “Abraham Lincoln” yang berhasil sukses meski berkali-kali gagal saat dalam bisnisnya.
Abraham Lincoln adalah Presiden Amerika Serikat yang ke-16, menjabat sejak 4 Maret 1861 hingga terjadi pembunuhannya. Dia memimpin bangsanya keluar dari Perang Saudara Amerika, mempertahankan persatuan bangsa, dan menghapuskan perbudakan.
Namun, saat perang telah mendekati akhir, dia menjadi presiden AS pertama yang dibunuh. Masa pemerintahannya diwarnai dengan Perang Saudara Amerika yang diakhiri dengan kekalahan dari pihak Negara Konfederasi Amerika, yang pro perbudakan.
Dia mengeluarkan dekrit yang memerintahkan penghapusan perbudakan melalui Proclamation of Emancipation pada tahun 1863, dan menambahkan Pasal ketiga belas ke dalam UUD AS pada tahun 1865. Abraham Lincoln dinilai sebagai presiden AS yang paling hebat sepanjang sejarah Amerika.
Selain dikenal dalam sejarah karena prestasinya, dia juga dikenang karena semangatnya yang pantang menyerah dalam meraih prestasi tersebut. Abraham Lincoln telah berkali-kali mengalami kegagalan dalam hidup, namun semua itu tidak menyurutkan langkahnya untuk terus maju, melakukan, dan mencoba.
Sampai akhirnya dia berhasil menjadi presiden Amerika Serikat yang ke 16, pada tahun 1860. Berapa kalikah dia gagal? Bukan cuma sekali dua kali, tetapi berkali-kali. Meskipun begitu, dia tidak pernah berhenti mencoba.
Masa Muda Abraham Lincoln
Dilansir dari Pradikas31, pada masa mudanya Abraham Lincoln pernah bekerja sebagai pembelah kayu pagar, menjadi tentara, menjadi kelasi di kapal-kapal sungai, juru tulis, mengurus kedai, kepala kantor pos. Selain itu, Lincoln juga adalah seorang pengusaha, tapi bisnisnya gagal sampai gulung tikar sebelum mencapai sukses.
Kemudian dia beralih haluan terjun ke bidang politik dengan mencoba menjadi anggota dewan tingkat lokal (setingkat DPRD II). Lagi-lagi dia tidak berhasil. Jangankan menjadi anggota dewan, dilirik pemilih pun tidak. Kegagalan tersebut membuatnya beralih kembali kepada bisnis, tetapi mungkin karena tidak berjiwa pengusaha, bisnisnya lagi-lagi gagal.
Di tengah usahanya untuk bangkit, Abraham Lincoln malah mendapatkan cobaan berat, istri yang baru dinikahinya beberapa tahun meninggal dunia. Tentu saja peristiwa ini sangat menggoncangkan jiwa Abraham Lincoln yang masih muda tersebut, beruntung tidak sampai membuatnya sakit jiwa.
Ia masih tetap mencoba peruntungannya di bidang politik, kali ini ia mengikuti kontes pidato, dengan modal tekad dan keyakinaan akan kemampuannya dalam berbicara, tetapi lagi-lagi ia gagal. Mungkin karena pengaruh meninggalnya sang istri, kegagalannya kali ini terasa lebih berat dari yang sebelum-sebelumnya. Ia mengalami depresi berat dan nyaris masuk Rumah Sakit Jiwa.
Kegagalan yang dialami Abraham Lincoln tidak hanya berhenti sampai di situ, ia memang keras kepala dan pantang menyerah. Meski hampir masuk RSJ, tetapi ia kembali mencoba masuk dunia politik dengan mencalonkan diri menjadi anggota senat. Dan hasilnya, lagi-lagi ia gagal, bahkan sampai tiga kali mencoba menjadi anggota kongres, tetap saja gagal.
Sampai kemudian pada tahun 1847, saat ia berusia 38 tahun, ia terpilih menjadi anggota kongres, tetapi status keanggotaannya tidak diperpanjang karena dia mengusulkan undang-undang penghapusan perbudakan di Distrik Columbia. Dia lalu kembali mengurusi biro hukumnya dan menghentikan kegiatan politiknya.
Mengalami bermacam kegagalan seperti itu, mungkin orang lain akan berhenti mencoba, tapi tidak buat Abraham Lincoln. Bukannya menyerah, ia malah mentargetkan posisi yang lebih tinggi. Ia maju mencalonkan diri sebagai wakil presiden; logika manapun pasti menyalahkan langkah Lincoln tersebut. Dan seperti yang sebelum-sebelumnya, kali ini pun ia gagal.
Pada tahun 1858 ia mencoba lagi mengikuti kampanye pemilihan Senator Amerika. Lagi-lagi ia kalah. Sekalipun kalah, partai Republik memilihnya menjadi calon presiden dalam pemilihan tahun 1860. Pada saat itu Amerika Serikat hampir terpecah belah akibat masalah perbudakan.
Boleh jadi Abraham Lincoln satu-satunya manusia di muka bumi ini yang berkali-kali menyandang status sebagai pecundang tapi lalu membalikkan semua itu dan berakhir menjadi pemenang. Pada periode berikutnya di tahun 1860, ia sukses menjadi presiden Amerika Serikat ke-6 dari Partai Republik dengan mengalahkan dua rival sekaligus dari Partai Demokrat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News