Womanindonesia.co.id – Motif gambar batik Betawi menggambarkan sejarah dan nilai-nilai budaya kota Jakarta. Seperti halnya motif batik dari wilayah lainnya, batik Betawi pun memiliki filosofi dan makna untuk setiap goresannya.
Dalam sejarah diceritakan, Batik Betawi merupakan kerajinan tradisional masyarakat Jakarta. Pembuatan batik diawali pada abad ke-19. Meskipun motif batik Betawi awalnya mengikuti corak batik wilayah pesisir utara Pulau Jawa, namun pengembangan motif Betawi menggunakan motif yang dikembangkan dari bentuk segitiga.
Ciri-ciri lain dari batik Betawi adalah cenderung menggunakan warna merah, hijau, kuning, dan biru yang cerah. Hal ini terlihat dalam penggabunga warna dari motif burung hong, motif jali-jali, dan motif ondel-ondel.
Semakin kita perhatikan dari motif batik Betawi ini, semakin terlihat bahwa dari setiap gambarnya memperlihatkan maskot-maskot kota Jakarta yang kental dengan budaya betawinya.
7 Motif Batik Betawi Dan Ciri Khasnya Warnanya
Setiap daerah memiliki sejarah, termasuk sejarah batik Betawi, baik itu dari ciri khas dan cerita dibalik motif batik nusantara yang diciptakan dalam goresan batiknya. Begitupun dengan motif-motif batik dari Betawi, dengan warna-warnanya yang cerah.
Bukan tidak ada alasan kenapa batik Betawi memiliki warna dasar cerah seperti merah, kuning, hijau, oranye, putih, biru dan hitam. Karena setiap warna memiliki makna yang menggambarkan karakter dan sifat warga Betawi.
Warna merah memiliki makna kemauan yang besar untuk belajar, dinamis, dan berani. Sedangkan warna kuning memiliki arti kehangatan, kecerdikan, dan berbakat dalam bisnis. Untuk warna biru punya arti mempertahankan aturan, kebiasaan, dan tradisi yang berlaku. Warna hijau punya makna harmoni dan kebersamaan. Warna putih berarti suci dan religious. Sementara itu, warna hitam bermakna petualang, imajinatif, dan misterius. Yang dituangkan dalam motif-motif Betawi.
Motif Batik Penganten Betawi
Dalam motif ini digambarkan dengan jelas pakaian pengantin laki-laki dan perempuan Betawi. Gambar ini merupakan percampuran budaya Tiongkok dan Arab. Motif ini memiliki berbagai warna dasar yang berbeda-beda, ada yang cerah dan cenderung gelap.
Motif Batik Penari Ngaronjeng
Penari Ngeronjeng merupakan tarian khas Betawi jaman dulu dan dilestarikan hingga sekarang sebagai warisan budaya, jadi wajar saja kalau dituangkan dalam motif batik. Selain menjadikan ciri khas Betawi juga bagian dari cerita sejarah budaya Betawi.
Dalam motif tari Ngaronjeng menggambarkan seorang wanita yang sedang menari dengan pakaian bagus. Bisa dikatakan motif ini mengenalkan kesenian Betawi untuk warga Jakarta bahkan wisatawan luar negeri. Untuk warna dasar didominasi warna cerah dan gelap.
Motif Batik Kain Bertumpal Atau Pucuk Rebung
Beberapa wilayah di Indonesia ada yang memiliki motif pucuk rebung, tidak terkecuali batik Betawi. Namun perbedaanya motif pucuk rebung Betawi, memiliki bentuk berupa jajaran segitiga yang saling berhadapan atau berlawanan, yang dipadupadankan dengan gambar pengantin Betawi.
Motif ini biasanya didominasi dengan warna merah dan kuning. Sementara itu, warna dasar kain umumnya berwarna hitam atau biru. Untuk pemakaiannya, kain batik motif pucuk rebung ini dipakai pada kain bagian depan.
Motif Batik Loreng Ondel-Ondel
Dari motif sudah terlihat sangat jelas dengan maskotnya kota Jakarta. Lihat saja dalam motif ini mengangkat boneka ondel-ondel. Seperti kita ketahui figur ondel-ondel hanya dimiliki oleh orang Betawi, yang digambarkan umumnya lengkap sepasang laki-laki dan perempuan. Selain sepasang ondel-ondel dengan pakaian lengkap khas Betawi, juga dipadukan dengan gambar kembang kelapa.
Motif Batik Burung Hong
Dalam sejarah tercatat bahwa motif ini mendapat banyak pengaruh dari budaya Tiongkok dan Arab. masyarakat Betawi menggambarkan kalau Burung Hong merupakan lambang kebahagiaan. Inilah alasan burung hong dimasukan sebagai motif batik Betawi, dengan kecenderungan didominasi warna merah dan kuning.
Motif Batik Jali-Jali
Motif ini menceritakan sejarah tentang jail-jali yang ada di Jakarta. Dengan tujuan untuk mengenang bahwa dahulu di Jakarta banyak sekali pohon jali-jali. Pohon ini disukai anak-anak karena buahnya sering dijadikan mainan untuk kalung dan gelang. Tidak hanya dalam bentuk motif batik, Jali-jali bahkan diabadikan dalam sebuah lagu tradisional Betawi.
Motif Batik Pencakar Langit
Dalam motif batik Betawi ini juga tetap menggambarkan maskot Betawi yaitu ondel-ondel. Namun yang membedakan adalah adanya perpaduan ondel-ondel yang berdiri kokoh di antara bangunan-bangunan pencakar langit, kemajuan teknologi, derasnya arus komunikasi modern, dan hingar bingarnya kota Jakarta.
Dari motif ini menggambarkan sehebat apapun Jakarta, ondel-ondel tetaplah bagian terpenting dalam sejarah untuk mempertahankan budaya Betawi. Jakarta tidak akan meninggalkan tradisi yang berakar dari nenek moyang walaupun terus berkembang dalam kehidupan modern, takan hilang ditelan zaman. Dan ondel-Ondel akan tetap menjadi identitas budaya Betawi dan juga sekaligus sebagai identitas batik Betawi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News