WomanIndonesia.co.id – Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Ricky Satria mengatakan, saat ini Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menyumbang 62 persen produk domestik bruto (PDB).
”UMKM itu butuh dana sekitar Rp2 triliun, tapi hanya sekitar 2 persen yang mendapat bantuan formal,” kata Ricky pada peluncuran kampanye literasi keuangan #IbuBerbagiBijak oleh PT Visa Worldwide Indonesia kolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Selasa (23/7).
Lebih lanjut Ricky mengatakan bahwa meskipun indeks kemiskinan masyarakat Indonesia sedikit membaik, namun dibanding negara tetangga Indonesia sedikit rendah. “Salah satunya di bidang keuangan, karena kurangnya pemahaman tentang literasi keuangan,” ujar Ricky.
Maka itu, pengembangan UMKM telah menjadi salah satu strategi utama Bank Indonesia dalam mendorong inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
“Seiring pesatnya pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, kami sangat menggiatkan UMKM agar memanfaatkan teknologi digital dan segala instrumen non tunai yang tersedia untuk mendukung bisnis mereka,” terang Ricky.
Program #IbuBerbagiBijakdiharapkan dapat membekali perempuan pelaku UMKM dengan pengetahuan manajemen keuangan yang mereka butuhkan.
Ricky menjelaskan untuk memulai usaha, kita harus paham bidang finansial. ”Sebenarnya untuk modal usaha itu berapa yang dibutuhkan untuk memulai usaha bukan berapa yang saya mau. Termasuk memahami berapa yang harus membayar tiap bulan, kalau sampai menggunakan pinjaman,” katanya.
Ricky kemudian membagikan langkah-langkah untuk memulai berusaha.
1. Melihat peluang
Untuk memulai berusaha, jelas Ricky yang pertama harus diperhatikan adalah mesti mencari peluang.
”Biasanya bingung cari peluang. Tapikan saat ini banyak sosial media. Disitu banyak peluang. Contohnya suka bikin kue awalnya hanya untuk pamer saja nggak taunya malah banyak yang pesan. Bisa juga mengambil franchise. Misalnya thai tea yang saat ini sedang booming,” jelasnya.
2. Punya rekening bank
Untuk memulai usaha kita harus punya rekening bank. ”Buka juga internet atau mobile banking atau sms banking. Karena kalau ingin menjual secara online pasti membutuhkan rekening bank,” katanya.
3. Cari komunitas
Langkah ketiga, rajin-rajinlah mencari komunitas. Saat ini ada banyak komunitas terutama ibu-ibu. Memasarkan produk akan lebih mudah ketika melalui komunitas.
4. Packaging
Agar produk yang kita juat diminati banyak orang kuncinya adalah packaging atau kemasan yang lebih menarik. Karena packaging yang eye catching tentu lebih menarik perhatian konsumen.
5. Belajar distribusi
Kelima, mempelajari distribusi. ”Saat ini sangat mudah. Karena ada toko online, ada ojek online,” kata Ricky.
6. Nomor kontak
Yang tak kalah penting, selalu sediakan nomor kontak yang bisa dihubungi dan selalu standby.
7. Gunakan aplikasi pembayaran digital
Saat ini sistem pembayaran semakin mudah, dengan menggunakan aplikasi alat pembayaran digital seperti Gopay, Ovo dll. Terlebih lagi saat ini makin banyak konsumen yang membayar nontunai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News