Pengusaha berikut ini sebelumnya pernah jatuh dan terpuruk, namun kemudian ia bangkit dan menjadikan pengalaman pahitnya itu sebagai motivasi.
Womanindonesia.co.id – Menjalanka suatu usaha tentunya tidak semua membalikkan telapak tangan, sebab selalu ada tantangan yang harus di lewati dan tak semua tantangan tersebut berhasil kita lewati yang mengakibatkan kebangkrutan dan keterpurukan.
Untuk bangkit atau merintis kembali usaha tersebut terdapat berbagai macam tantangan pula yang dihadapi para pengusaha, sehingga beberapa diantaranya memilih untuk menyerah setelah berkali-kali gagal. Namun, berbeda dengan beberapa deretan pengusaha yang bangkit dari keterpurukan setelah berkali-kali gagal, berhasil kita rangkum untuk Anda kali ini. Simak berikut ini.
Pengusaha yang Bangkit dari Keterpurukan
1. Hartono bersaudara
PT Djarum merupakan salah satu perusahaan paling profitable di Indonesia saat ini, dan Robert Budi Hartono adalah pemilik saham terbesar di perusahaan tersebut. Di tahun 2018, Ia tercatat sebagai orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes. Kekayaannya sebesar 71,4 Miliar Dollar atau setara 238,38 Triliun Rupiah.
Siapa sangka, dibalik kesuksesan besanya saat ini, Robert pernah mengalami kerugian besar bahkan hampir bangkrut. Pabrik Djarum milik keluarganya pernah mengalami kebakaran hebat yang melahap hampir semua aset.
Saat itu, Robert dan kakaknya, Michael Budi Hartono berusahan sekuat tenaga untuk menyelematkan bisnis keluarga. Ia mencoba membangkitkan kembali bisnis Djarum dengan mengganti peralatan tradisional menjadi lebih modern.
Di bawah kepemimpinan dirinya dan sang kakak, Djarum kembali mengangkasa dan melebarkan sayapnya hingga ke taraf Internasional.
2. Yasa Singgih
Di usia muda dan sudah memiliki pengalaman pahit dalam berbisnis pastinya tidak banyak dimiliki oleh setiap orang. Yasa Singgih, owner Men’s Republic, pernah mengalaminya. Ia rugi sebesar 150 juta saat menekuni bisnis fashion dan kedai kopi sebelum beralih ke Men’s Republic.
Pengalaman pahit tersebut tidak malah menjadikan Yasa kapok menjadi seorang pengusaha. Ia bangkit dan berusaha melihat peluang bisnis yang belum dimiliki pengusaha lain. Yasa menggabungkan brand, e-commerce dan lifestyle pria. Tiga hal tersebut lah yang membuat Men’s Republic menjadi pilihan banyak orang.
Pantang menyerah dan bangkit dari kebangkrutan membuat Yasa kini menjadi Miliarder muda di Indonesia. Pengusaha fashion khusus pria ini mengantongi omzet hingga ratusan juta tiap bulannya.
3. Dhar Mann
Ia adalah seorang pengusaha Amerika yang telah terlibat dalam kegiatan bisnis yang mencakup berbagai industri. Dia saat ini adalah Pendiri dan CEO LiveGlam Inc. Pengalaman bisnis pahit yang ia alami itu kedengarannya menegangkan bukan? Namun, ia tetap mencoba bangkit dari keterpurukan, hingga saat ini berhasil menjadi pengusaha yang kaya raya.
Sehingga, banyak orang yang mengira bahwa ia adalah orang yang kaya raya dan tidak membutuhkan uang. Banyak orang yang hanya mengutamakan untuk mendapat keuntungan daripada bermitra dengan dirinya.
4. Jimmy Ong
Kehidupan terkadang membawa setiap orang untuk melewati titik terendah dan keterpurukan kemudian mencoba bangkit kembali menuju kesuksesan hidup. Bagi seorang pria dan juga seorang ayah yang bernama Jimmy Ong, ia pernah menderita dan mengalami masa-masa paling sulit dalam hidupnya.
Pria yang berasal dari Singapura ini mengalami kegagalan dengan rekan bisnisnya. Saat penjualan tidak meningkat dan berkembang mereka memutuskan berpisah. Kemudian Jimmy memulai bisnisnya sendiri, namun hal tersebut benar-benar terpuruk dan gagal. Dilansir dari Channel News Asia, bisnis baru Jimmy juga tak berkembang. Ia bangkrut dan menjadi pengangguran.
Jimmy mulai mencari pekerjaan dan berpikir bahwa dia dapat dengan mudah mendapatkan posisi sebagai manajer umum atau manajer penjualan, mengingat pengalamannya. Sayangnya, tanpa kualifikasi resume yang bagus, hanya sedikit perusahaan yang memanggilnya untuk wawancara. Menjadi bangkrut juga membawa jalan penghalang tersendiri. Setiap kali ia mengikuti wawancara kerja, hal tersebut menjadi sebuah pertanyaan tentang bagaimana dirinya berakhir menjadi bangkrut.
“Aku mencoba setiap pekerjaan di sana, mulai dari menjadi salesman mobil hingga pria pengantar pesanan. Aku juga berinvestasi dan kehilangan antara S $ 10.000 (Rp 96 juta) dan S $ 40.000 (Rp 384 juta) dengan beberapa teman. Saya juga kehilangan persahabatan itu,” jelas Jimmy.
Tak hanya itu, biduk rumah tangganya pun gagal dipertahankan, sehingga istri Jimmypun menceraikan dirinya. Mereka resmi berpisah pada 2001, dan mantan istrinya memiliki hak asuh atas anak-anak dan pindah meninggalkan Jimmy. Namun yang lebih buruk lagi adalah pada 2003 Jimmy harus kehilangan putranya. Anak Jimmy yang berusia 11 tahun, Shaun tiba-tiba menderita kanker dan meninggal tujuh bulan setelah didiagnosis. Hidup pun menjadi sangat kelam bagi dirinya saat itu.
Menurut Jimmy, almarhum putranya menyelamatkan dirinya. Ia ingat telah membuat tiga janji pada Shaun sebelum kematian putranya itu. Jimmy berjanji akan menghabiskan lebih banyak waktu dengan orangtuanya, bekerja keras dan membeli properti sendiri, serta berhenti merokok. Jimmy pun mulai bangkit. Kembali ke pekerjaan dan rajin mengejar kariernya.
Setelah 12 tahun bangkrut dan berjuang dalam keterpurukan, Jimmy mulai bekerja dengan baik di tempat kerjanya dan menghasilkan pendapatan tahunan sekitar Rp 1,4 miliar. Jimmy menepati janjinya pada Shaun dan membangun keluarga yang indah bersama istri barunya, Tricia. Ia juga menghabiskan lebih banyak waktu dengan kedua orangtuanya. Dari kesuksesan, kebahagiaan dan kenyamanan saat ini, Jimmy benar-benar berterima kasih pada almarhum anaknya karena janji-janji yang ia buat bersama Shaun membuatnya terus berjuang untuk keluar dari kegelapan dan memasuki hari-hari cerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News