Womanindonesia.co.id – Kacang kedelai merupakan salah satu tanaman jenis kacang-kacangan yang merupakan bahan dasar olahan makanan seperti susu, kecap, tahu, dan tempe. Jenis kacang ini yang cukup sering dikonsumsi masyarakat.
Kedelai merupakan bahan pangan tinggi protein yang dapat diolah dengan begitu banyak cara. Kedelai mengandung sembilan asam amino esensial yang penting bagi tubuh.
Kacang kedelai juga mengandung banyak protein, serat, karbohidrat, vitamin C dan asam folat. Kacang kedelai merupakan sumber serat, kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, potassium, isoflavone, dan thiamin.
Namun, terdapat banyak manfaat kacang kedelai bagi kesehatan lho! Simak manfaatnya berikut ini:
1. Mengontrol Penambahan Berat Badan dan Tingkat Kolesterol
Menurut jurnal yang diterbitkan International Journal of Medical Sciences, penelitian pada hewan dan manusia telah membuktikan bahwa manfaat kacang kedelai adalah mengurangi berat badan dan massa lemak dalam tubuh. Ini karena kedelai bekerja dengan menurunkan kadar kolesterol plasma dan trigliserida.
Metadata dengan studi manusia juga telah jelas menunjukkan efek positif dari suplementasi kedelai pada berat badan. Isoflavon dianggap sebagai komponen aktif di balik efek ini. Makan kedelai rebus dapat mengontrol berat badan pada individu obesitas dan mereka dengan berat badan normal (dengan BMI <25).
2. Menjaga kekuatan dan kesehatan tulang
Kacang kedelai merupakan salah satu sumber kalsium, protein, dan antioksidan isoflavon yang baik. Berkat kandungan tersebut, kacang kedelai bermanfaat untuk memperkuat dan menjaga kesehatan tulang serta gigi. Beberapa studi pun menunjukkan bahwa pola makan sehat yang memadukan asupan kacang kedelai, terbukti dapat mengurangi risiko terjadinya pengeroposan tulang pada lansia (osteoporosis).
3. Melancarkan pencernaan
Kandungan serat dalam kedelai juga membantu menjaga saluran pencernaan yang sehat, termasuk membantu masalah buang air besar agar lancar dan teratur. Manfaat ini juga didapatkan dari kandungan isoflavon di dalam kacang kedelai. Isoflavon adalah antioksidan yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan radikal bebas.
Selain menangkal radikal bebas, isoflavon dalam kacang ini ternyata dapat membantu kerja usus sehingga sistem pencernaan Anda menjadi lebih lancar. Rutin makan kedelai juga bisa membantu mengurangi risiko Anda terkena sembelit, kanker usus besar, hernia, dan wasir.
4. Mencegah Kanker
Selain kerja dari antioksidan, adanya kandungan isoflavon dalam kedelai dapat membantu mencegah tumbuhnya sel kanker. Inilah yang menjadikan manfaat kedelai sebagai pencegah kanker, misalnya kanker payudara dan endometrium pada perempuan, serta kanker prostat pada pria.
Tentang Kacang Kedelai
Kedelai, atau kacang kedelai, adalah salah satu tanaman jenis polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti susu, kecap, tahu, dan tempe. Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di Asia Timur.
Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia. Penghasil kedelai utama dunia adalah Amerika Serikat meskipun kedelai praktis baru dibudidayakan masyarakat di luar Asia setelah 1910.
Produk olahan dari kacang kedelai
Di Indonesia, kedelai menjadi sumber gizi protein nabati utama, meskipun Indonesia harus mengimpor sebagian besar kebutuhan kedelai. Ini terjadi karena kebutuhan Indonesia yang tinggi akan kedelai putih. Kedelai putih bukan asli tanaman tropis sehingga hasilnya selalu lebih rendah daripada di Jepang dan Cina.
Pemuliaan serta domestikasi belum berhasil sepenuhnya mengubah sifat fotosensitif kedelai putih. Di sisi lain, kedelai hitam yang tidak fotosensitif kurang mendapat perhatian dalam pemuliaan meskipun dari segi adaptasi lebih cocok bagi Indonesia.
Kedelai merupakan tumbuhan serbaguna. Karena akarnya memiliki bintil pengikat nitrogen bebas, kedelai merupakan tanaman dengan kadar protein tinggi sehingga tanamannya digunakan sebagai pupuk hijau dan pakan ternak.
Pemanfaatan utama kedelai adalah dari biji. Biji kedelai kaya protein dan lemak serta beberapa bahan gizi penting lain, misalnya vitamin (asam fitat) dan lesitin. Olahan biji dapat dibuat menjadi:
- tahu (tofu),
- bermacam-macam saus penyedap (seperti kecap, taosi, dan tauco),
- tempe,
- susu kedelai (baik bagi orang yang sensitif laktosa),
- tepung kedelai,
- minyak (dari sini dapat dibuat sabun, plastik, kosmetik, resin, tinta, krayon, pelarut, dan biodiesel),
- makanan ringan
- tepung kacang kedelai
Konsumsi kedelai di Indonesia mencapai 2,2 juta tons per tahun; dari jumlah itu sekitar 1,6 juta ton harus diimpor. Sekitar 75% dari jumlah itu diimpor oleh lima importir yaitu PT Gerbang Cahaya Utama, PT Teluk Intan, PT Gunung Sewu, PT Cargill Indonesia, dan PT Sekawan Makmur Bersama.
Sepanjang 2013, harga kedelai di Indonesia mengalami kenaikan tajam akibat kurangnya pasokan sehingga menyebabkan berbagai pedagang tahu dan tempe mengalami kerugian dan harus menaikan harga. Beberapa pihak memperkirakan kenaikan harga ini akan memicu inflasi tinggi pada bulan September 2013, meski Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia Hatta Rajasa menyangkal hal tersebut.
Polemik kedelai ini juga memicu gerakan aksi mogok oleh asosiasi produsen tahu tempe.
Untuk meningkatkan produksi kedelai di Indonesia, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia akan membuka 1 juta hektare lahan di kawasan transmigrasi untuk ditanami kedelai secara bertahap selama tiga tahun. Lahan itu tersebar di 26 provinsi di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News