WomanIndonesia.co.id – Indonesia ditargetkan sebagai pusat industri halal global melalui produk fesyen muslim Indonesia yang merupakan komoditi potensial untuk pasar internasional. Untuk memasarkan busana muslim Indonesia ke skala global, Bank Indonesia, Indonesian Fashion Chamber (IFC) dan Indonesia Halal Lifestyle Centre (IHLC) bersinergi dalam menyelenggarakan modest fashion show sebagai rangkaian acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF).
Penyelenggaraan ISEF yang memasuki tahun ke-7 dengan mengusung tema “Mutual Empowerment in Accelerating Sharia Economic Growth through Promoting Halal Industries for Global Prosperity” ini akan menjadi kegiatan ekonomi syariah internasional secara virtual pertama yang mengintegrasikan seluruh komponen penggerak ekonomi syariah.
Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia Prijono menuturkan, sebagai bentuk inklusivitas strategi pengembangan ekonomi syariah di Indonesia, ISEF 2020 kembali menyertakan pelaku usaha syariah untuk mendukung pengembangan ekosistem halal value chain di mana fesyen muslim merupakan salah satu sektor prioritas di dalamnya.
“Indonesia memiliki peluang yang besar untuk menjadi pusat fesyen muslim dunia, untuk itu kami mengharapkan kita dapat bersama-sama berpartisipasi aktif dalam memajukan dan mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia khususnya di sektor fesyen,” ungkap Prijono.
Deputi Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia Diana Yumanita memaparkan, sebagai wujud konsistensi Indonesia dalam upaya menjadi kiblat ekonomi syariah dunia, ISEF tahun ini di tengah situasi pandemi global, optimis tetap diselenggarakan secara virtual.
“Kami berharap keberlangsungan ISEF di tengah pandemi dapat mengintegrasikan kolaborasi dan komunikasi antara pelaku ekonomi syariah secara inklusif dan berkelanjutan selain serta memberikan optimisme bagi para pelaku usaha dan masyarakat,” kata Diana.
Modest Fashion ISEF tahun ini akan diselenggarakan secara vitual dengan mengangkat tema “Sustainable Fashion, Sustainable Lifestyle”. “Dengan platform virtual, modest fashion show dapat diselenggarakan lebih interaktif dan dinamis. Selain modest fashion show yang akan disiarkan melalui live streaming, para desainer berkesempatan untuk mempresentasikan koleksi rancangannya secara utuh,” kata Ali Charisma, National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC).
Modest Fashion ISEF 2020 akan digelar secara virtual pada tanggal 28-31 Oktober 2020 dengan menghadirkan 12 sesi virtual fashion show, 164 desainer/brand, 720 look, dan 180 model. Kegiatan virtual fashion show akan dilengkapi pula dengan business matching yang mempertemukan desainer dengan buyer.
Berbasis virtual, Modest Fashion ISEF 2020 memberikan kesempatan pula kepada 325 brand terpilih untuk mengikuti Digital Trade Show mulai 1 September sampai 2 Desember 2020 yang bekerja sama dengan online marketplace BukaLapak dan online media Fimela.com.
Tema “Sustainable Fashion, Sustainable Lifestyle” diangkat sebagai suatu gerakan dan pesan yang kuat dalam penyelenggaraan Modest Fashion ISEF 2020. Konsep sustainable fashion bukan sebatas produk fesyen, namun terkait dengan sustainable lifestyle, yaitu gaya hidup berkelanjutan yang mengacu pada tiga prinsip dasar sustainable: sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Modest Fashion ISEF 2020 mengajak para partisipan, baik produsen maupun konsumen untuk semakin peduli dalam menjalani gaya hidup berkelanjutan dengan memperhatikan keberlangsungan kehidupan masyarakat, keselarasan lingkungan, dan kesejahteraan bersama.
Konsep sustainable fashion semakin diperkuat dalam produk fesyen yang akan ditampilkan Modest Fashion ISEF 2020, yaitu penggunaan bahan baku dan SDM lokal untuk menggerakkan perekonomian lokal namun mengacu pada inspirasi tren global dan kepedulian akan lingkungan hidup dan sosial. Selain itu, koleksi busana disyaratkan untuk mengaplikasikan Trend Forecasting 2021/2022 dengan tema “The New Beginning” tentang perubahan pola hidup menghadapi era baru.
Dalam mempersiapkan produk yang siap bersaing global dilakukan proses kurasi oleh Tim Kurator Modest Fashion ISEF 2020 yang terdiri dari fashion designer Taruna K. Kusmayadi, Deden Siswanto, dan Sofie untuk memilih desainer/brand yang sesuai pasar internasional.
“Kriteria kurasi antara lain kategori busana muslim, mengaplikasikan inspirasi lokal dengan selera global, mutu desain dan produk yang baik, mengikuti tren fesyen global, memiliki buyer potensial, strategi penjualan dan bisnis yang baik, dan tentunya penggunaan bahan baku dan SDM lokal serta memiliki unsur sustainable dalam proses produksi,” kata Deden Siswanto selaku Tim Kurator.
Sementara proses kurasi memilih 164 desainer/brand untuk mengikuti fashion show dan business matching secara virtual dengan buyer lokal dan internasional. Kemudian, program pendampingan (coaching) akan dilakukan untuk mempersiapkan 164 desainer/brand terpilih dalam membuat koleksi dan materi promosi, seperti katalog online dan campaign video.
Desainer/brand yang terpilih antara lain Ayu Dyah Andari, Deden Siswanto, Hannie Hananto, Irna Mutiara, Itang Yunasz, Kami Idea, Khanaan Shamlan, Kursien Karzai, Laudya Cynthia Bella, Monika Jufry, Najua Yanti, Nuniek Mawardi, Risa Maharani, Rosie Rahmadi, Sofie, TutyAdib, Vivi Zubedi, dan Wignyo Rahadi.
Anggota Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA Indonesia) sektor fesyen yang terpilih melalui kurasi turut menampilkan karyanya dalam Modest Fashion ISEF 2020. IKRA Indonesia yang diinisiasi oleh Bank Indonesia dan Yayasan Vivi Zubedi merupakan platform yang mempertemukan pelaku usaha syariah antara lain sektor fesyen dalam melakukan pengembangan secara holistik untuk meningkatkan penetrasi produk fesyen syariah unggulan sehingga mampu menembus pasar global. IKRA Indonesia telah memiliki anggota yang tersebar di sejumlah daerah di Indonesia.
Modest Fashion ISEF 2020 yang dilakukan secara virtual diharapkan dapat menstimulasi para pelaku usaha fesyen muslim di tanah air untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan gaya hidup dan perkembangan teknologi terkini yang berbasis digital.
Kemudian berkreasi dan berinovasi untuk menyesuaikan ekosistem bisnis fesyen dari hulu hingga hilir produksi, pemasaran, dan promosi agar dapat menangkap dan menguasai peluang di pasar lokal dan global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News